Indonesia Targetkan Ekspor Batik US$100 Juta

Senin, 04 September 2023 | 04:30:24 WIB
JAKARTA - Ekspor batik Indonesia ditargetkan mencapai US$100 juta pada 2023. Target itu 35,44 persen lebih tinggi dari realisasi ekspor batik tahun lalu dengan nilai US$64,56 juta. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), realisasi ekspor batik dan produk batik periode Januari-April 2023 mencapai US$26,7 juta. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, target tersebut realistis setelah industri batik RI menunjukkan kinerja positif tahun lalu. Ekspor batik 2022 naik 30,1 persen secara tahunan. “Terlebih, selain telah lepas dari dampak pandemi Covid-19, sinyal positif juga diberikan oleh IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 naik dari 2,8 persen menjadi 3 persen,” kata Agus lewat keterangan resmi, Rabu (2/8/2023). Peluang tersebut, sambungnya, perlu disambut dengan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari asosiasi, pelaku usaha, desainer, akademisi, dagang-el, hingga influencer. Kolabarasi tersebut diharapkan bisa menjadi instrumen bagi pelaku industri batik RI dalam  mengembangkan, memperkenalkan, serta mempromosikan potensi kekayaan batik dalam negeri. Sebagai informasi, saat ini terdapat 4 motif batik yang telah mendapatkan perlindungan atas kekayaan intelektual atau masuk ke dalam Indikasi Geografis Batik. Antara lain, Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu, Sarung Batik Pekalongan, dan Batik Tulis Complongan Indramayu. Tahun ini, kata Agus, akan ada tambahan 2 Indikasi Geografis Batik, antara lain Batik Sogan Solo dan Batik Tuban.

Terkini