Pertamina Group dan Virgin Australia: Kekuatan Bersama untuk Energi Hijau

Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:38:51 WIB

Bali - PT Pertamina Group terus memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke seluruh dunia. Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang menerima layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Momen bersejarah ini ditandai dengan seremoni “First International Uplift” yang berlangsung di Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, menjelaskan, “Penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia siap beradaptasi dengan tuntutan energi di industri penerbangan internasional. SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.”

Maya juga menambahkan bahwa SAF yang disalurkan telah mengikuti kerangka sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Eropa (RED-EU). SAF ini memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan tergolong aman, karena telah diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) yang dapat dilaporkan kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah ini menuju penerbangan berkelanjutan dapat mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, karena SAF Pertamina merupakan perpaduan dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur fosil,” tambahnya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal bagi Indonesia dan Australia dalam mencapai target Net Zero Emission. “Dengan kolaborasi ini, kedua negara berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan yang inovatif. Ini adalah tekad bersama untuk menciptakan masa depan aviasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” katanya.

Sebanyak sekitar 160 kiloliter SAF disuplai untuk pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia selama Bali International Airshow, untuk penerbangan yang berlangsung pada 18 dan 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

SAF yang disuplai di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola dengan metode chain of custody tipe mass balance, di mana avtur konvensional dicampur dengan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama, berkat spesifikasi teknis yang serupa. Meskipun dicampur, pencatatan dan pembukuan untuk avtur dan SAF dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar global merupakan komitmen nyata PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang diproduksi dari limbah dan diolah bersama bahan bakar fosil dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines adalah pencapaian penting bagi Pertamina. “Dengan penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai untuk Virgin Australia, kami membuktikan bahwa produk Pertamina telah diakui dan diterima oleh maskapai global. Kami akan terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menghadirkan bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Terkini