Pertamina: Energi Berkelanjutan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

Senin, 14 Oktober 2024 | 16:06:03 WIB

Bali – Dalam sebuah pernyataan berani di Bali International Air Show 2024, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan keyakinannya untuk memimpin pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra, mempresentasikan rencana ambisius perusahaan dalam sesi panel bertajuk “Global and Regional Collaboration Potential on Sustainable Aviation Fuel” yang berlangsung di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Salyadi menggarisbawahi kesiapan Pertamina untuk memperkenalkan SAF ke industri penerbangan, mengandalkan teknologi mutakhir dan dukungan kebijakan pemerintah. “Kami siap mengambil langkah besar dengan SAF. Pertamina Patra Niaga telah memperoleh lisensi dari Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-EU, memungkinkan kami untuk berkontribusi sebagai pemasok SAF yang andal. Selain itu, kami sedang dalam proses mengupgrade kilang kami menjadi green refinery untuk memproduksi SAF secara optimal,” jelasnya dengan percaya diri.

Dia juga menekankan pentingnya peran Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara, yang memiliki tanggung jawab untuk mendukung ketahanan energi nasional sekaligus mencapai kinerja finansial yang berkelanjutan. “SAF adalah peluang luar biasa untuk industri penerbangan. Kami telah sukses dengan biofuel B35, dan kami berencana untuk meningkatkan itu ke B40 atau B50. Potensi pasar SAF tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga dapat merambah ke pasar global, mengingat sumber daya alam kita yang melimpah,” tambah Salyadi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan dukungannya terhadap visi Pertamina. “Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Pertamina adalah pilar penting bagi Indonesia, dan kami ingin melihat lebih banyak kemitraan dengan perusahaan global seperti Airbus, untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem SAF di tanah air,” ungkap Luhut.

Dia juga menekankan pentingnya forum dan diskusi semacam ini untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengembangkan bahan bakar yang efisien. “Kita tidak bisa berjalan sendirian. Mari kita bersatu untuk mencapai target nol emisi pada tahun 2060. Ini adalah tanggung jawab bersama yang harus kita hadapi,” tegasnya.

Dengan langkah inovatif dan kolaboratif, Pertamina siap berkontribusi dalam transisi energi, mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berpengaruh pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua inisiatif ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang menjadi pedoman dalam setiap operasi Pertamina.

Dengan tekad dan visi yang jelas, Pertamina siap mengubah lanskap penerbangan Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mari kita bersama-sama menjadikan langit Indonesia lebih bersih dan cerah!

Terkini