Sinergi Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. untuk Meningkatkan Efektivitas SAF di Penerbangan Helikopter

Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:44:22 WIB

Bali - PT Pertamina Group terus menegaskan komitmennya dalam transisi energi di sektor penerbangan dengan memperkenalkan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Dalam rangka Bali International Airshow 2024 yang berlangsung di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, helikopter Bell 407 menjadi yang pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, hasil kerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc. Ini menandai langkah signifikan dalam upaya dekarbonisasi penerbangan.

Pada acara pengisian SAF perdana dan demonstrasi penerbangan helikopter SGI di Bali International Airshow 2024 pada 19 September, Direktur Utama PT Pertamina Group, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa distribusi SAF adalah bagian penting dari komitmen perusahaan untuk keberlanjutan. Peningkatan penggunaan SAF di armada penerbangan diharapkan dapat mengurangi jejak karbon di sektor ini.

"Setelah sukses melakukan uji terbang SAF pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG tahun lalu, kini SGI secara resmi mengadopsi SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang memanfaatkan SAF. Ini merupakan langkah maju dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim," ungkap Riva.

Riva juga menekankan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan kemampuan Indonesia untuk memenuhi tuntutan energi dalam industri penerbangan internasional, di mana SAF berfungsi sebagai solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa perlu mengubah pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

SAF yang dihasilkan oleh Pertamina telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive dari Uni Eropa (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kolaborasi ini tidak hanya mendorong penerapan teknologi penerbangan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga mencerminkan visi bersama antara Pertamina Group, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF mencerminkan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pelopor transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Penggunaan SAF bukan hanya langkah untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri dan lingkungan. Kerja sama dengan Pertamina dan Bell Helicopters sejalan dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini merupakan contoh konkret bagaimana kemitraan strategis dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF dalam misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Sinergi ini juga didukung oleh Bell, produsen helikopter terkemuka yang berkontribusi pada penerapan SAF dalam armada mereka. Kerja sama ini mendukung transisi menuju praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bekerja sama dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menunjukkan komitmen Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan keterlibatan kami yang berkelanjutan dalam berdiskusi dengan pelanggan dan regulator di seluruh Indonesia serta kawasan terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menekankan bahwa Pertamina Group terus memperluas pemasaran SAF tidak hanya untuk pesawat, tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Pertamina Group telah berhasil mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini menunjukkan bahwa produk SAF Pertamina diakui oleh industri aviasi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik secara finansial maupun dalam pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai perusahaan yang memimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini