Virgin Australia Memanfaatkan Bahan Bakar Berkelanjutan dari Pertamina, Menjadi yang Pertama di Sektor Penerbangan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:54:01 WIB

Bali - PT Pertamina Group semakin memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke tingkat internasional. Virgin Australia Airlines kini menjadi maskapai internasional pertama yang menerima layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang dimeriahkan dengan acara “First International Uplift” di Bali International Airshow, bertempat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, menjelaskan bahwa penyaluran SAF pertama ini menandakan kesiapan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi di sektor penerbangan global. SAF telah menjadi solusi penting untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Dia menambahkan bahwa SAF yang disalurkan telah mematuhi kerangka sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU). Selain itu, SAF telah memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan terjamin aman sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF), yang dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Langkah ini menuju penerbangan berkelanjutan berpotensi mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, dengan SAF Pertamina yang terdiri dari 38,43% synthetic kerosene dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dan 61,57% avtur dari fosil," jelas Maya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal antara Indonesia dan Australia dalam mencapai target Net Zero Emission kedua negara. “Dengan kolaborasi ini, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi inovatif yang ramah lingkungan. Ini adalah upaya bersama untuk membangun masa depan sektor aviasi yang lebih berkelanjutan,” katanya.

Sekitar 160 kiloliter SAF telah disuplai untuk Pesawat Boeing 737 milik Virgin Australia selama acara Bali International Airshow, yang berlangsung pada 18 hingga 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

Distribusi SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola dengan metode chain of custody tipe mass balance. Dalam metode ini, avtur konvensional dicampur dengan SAF dalam tangki yang sama, mengingat keduanya memiliki spesifikasi teknis serupa. Namun, pencatatan dan pembukuan untuk avtur dan SAF dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar global menjadi bukti nyata komitmen PT Pertamina Group dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan mencapai target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF, yang dihasilkan dari limbah, diproses bersamaan dengan bahan bakar fosil untuk menciptakan bahan bakar sintetis rendah karbon yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah disertifikasi oleh ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines merupakan pencapaian penting bagi Pertamina. “Penyaluran SAF pertama di Bandara Ngurah Rai untuk Virgin Australia Airlines menunjukkan bahwa produk kami diakui oleh maskapai global. Pertamina akan terus berkomitmen mengembangkan SAF untuk mengurangi jejak karbon dari bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.

Terkini