Maskapai Virgin Australia Memanfaatkan Bahan Bakar Terbarukan dari Pertamina sebagai Yang Pertama

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 12:11:30 WIB

Bali - PT Pertamina Group semakin memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke pasar internasional, dengan Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang mendapatkan pasokan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai. Acara peresmian, bertajuk “First International Uplift,” berlangsung selama Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Group, mengungkapkan bahwa penyaluran SAF ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi di industri penerbangan global. SAF menjadi alternatif penting dalam upaya mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan modifikasi pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Ia juga menambahkan bahwa SAF yang disuplai telah memenuhi standar sertifikasi dari International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) serta ketentuan dalam Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU). SAF tersebut juga telah disertifikasi oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan diakui sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Dengan langkah ini, kami berupaya mencapai penerbangan berkelanjutan yang mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. SAF dari Pertamina mengandung 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dan 61,57% avtur konvensional,” jelas Maya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah awal yang signifikan antara Indonesia dan Australia dalam mencapai target Net Zero Emission. “Kami berdua berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi inovatif yang ramah lingkungan. Ini menunjukkan tekad kami untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan di sektor aviasi,” ungkap Fiona.

Sekitar 160 kiloliter SAF telah disuplai untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia selama Bali International Airshow, yang berlangsung pada 18 dan 19 September 2024. Maskapai ini juga melayani rute penerbangan dari Denpasar menuju Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

Proses distribusi SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai menggunakan metode chain of custody tipe mass balance, yang memungkinkan pencampuran avtur konvensional dengan SAF dalam tangki yang sama karena keduanya memiliki spesifikasi teknis yang serupa. Meskipun demikian, pencatatan untuk masing-masing jenis bahan bakar dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar internasional merupakan bagian dari komitmen PT Pertamina Group untuk mendorong transisi energi di sektor penerbangan dan mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF yang diproduksi dari limbah ini diolah bersamaan dengan bahan bakar fosil, sehingga menghasilkan bahan bakar sintetis rendah karbon yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional. SAF ini juga telah mendapatkan sertifikasi dari ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menegaskan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines adalah pencapaian penting bagi perusahaan. “Penyaluran SAF pertama ini menunjukkan bahwa produk kami diterima di tingkat internasional. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari inisiatif kami untuk mengurangi jejak karbon di sektor aviasi yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.

Terkini