Pertamina dan FHCI: Kolaborasi dalam Mengatasi Tantangan Hubungan Industrial di Era Modern

Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:07:29 WIB

Bali - Peran Human Capital sangat penting dalam memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis serta pencapaian target perusahaan dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Pertamina berkolaborasi dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menggelar acara bertajuk Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali, dengan tema “Memberdayakan Tenaga Kerja Masa Depan: Inovasi, Ketahanan, dan Kesejahteraan Karyawan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Saling Menghormati.”

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyatakan bahwa forum EIRC 2024 mendukung transformasi dan perbaikan di lingkungan BUMN, termasuk dalam aspek tata kelola dan pengelolaan SDM. Ia menggarisbawahi bahwa hubungan industrial dan karyawan adalah komponen kunci dalam pengembangan sumber daya manusia.

Tedi juga berharap semua BUMN dan anak perusahaannya dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan karyawan, karena ini merupakan kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

"Kami menginginkan semua BUMN untuk saling mendukung, menciptakan sinergi yang akan menjadikan BUMN sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan yang proaktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial," tambahnya.

Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menekankan bahwa acara ini adalah bentuk kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina untuk membangun hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan, serta mencapai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan kinerja perusahaan.

Sementara itu, M. Erry Sugiharto, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina dan Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI, menjelaskan bahwa EIRC 2024 menjadi platform untuk mengidentifikasi dan membahas isu-isu dalam hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.

"Semoga pertemuan hari ini dapat mengeksplorasi berbagai isu hubungan industrial dan menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi semua pihak," tutup M. Erry Sugiharto.

Kesimpulannya, hubungan industrial merupakan alat penting dalam menyeimbangkan kepentingan antara pengusaha dan pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta menciptakan budaya kerja yang positif.

Sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), selaras dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua lini operasionalnya.

Terkini