Mewujudkan Lingkungan Kerja Inklusif: Upaya Pertamina dan FHCI dalam Hubungan Karyawan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:28:12 WIB

Bali - Human Capital memainkan peran krusial dalam memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta mencapai tujuan perusahaan dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan harmonis. Untuk mendukung hal ini, Pertamina bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mengadakan Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024 pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali. Acara tahun kedua ini mengangkat tema “Memberdayakan Tenaga Kerja Masa Depan: Inovasi, Ketahanan, dan Kesejahteraan Karyawan untuk Menciptakan Tempat Kerja yang Saling Menghormati.”

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menjelaskan bahwa EIRC 2024 sejalan dengan upaya transformasi yang dilakukan di lingkungan BUMN, termasuk di bidang tata kelola dan proses bisnis. Menurutnya, hubungan antara industri dan karyawan adalah elemen vital dalam pengembangan SDM.

"Harapan kami adalah semua BUMN dan anak perusahaannya dapat membangun hubungan yang harmonis dengan karyawan, karena hal ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan," ungkap Tedi.

Dia juga menekankan pentingnya saling mendukung di antara BUMN untuk menjadi pencipta nilai dan agen pembangunan yang aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menambahkan bahwa acara ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina, khususnya dalam membangun hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan. Ini diharapkan dapat mencapai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan peningkatan kinerja perusahaan.

M. Erry Sugiharto, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI, menjelaskan bahwa EIRC 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi dan membahas isu-isu dalam hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.

"Diharapkan pertemuan ini bisa menghasilkan solusi yang tepat bagi semua pihak untuk mewujudkan aspirasi perusahaan," tutup M. Erry Sugiharto.

Secara keseluruhan, hubungan industrial menjadi alat penting untuk menyeimbangkan kepentingan pengusaha dan pekerja, yang diharapkan dapat mendorong produktivitas dan menciptakan budaya kerja yang positif.

Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus melaksanakan program yang berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh aspek operasionalnya.

Terkini