Pertamina dan FHCI: Menggagas Masa Depan Hubungan Industrial yang Berkelanjutan dan Seimbang

Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:13:38 WIB

Bali - Peran Human Capital sangat krusial dalam menjaga keberlangsungan pertumbuhan bisnis serta mencapai target perusahaan dengan menciptakan suasana kerja yang inklusif dan harmonis.

Sebagai langkah konkret, Pertamina berkolaborasi dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menyelenggarakan Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali, dengan tema “Memberdayakan Tenaga Kerja Masa Depan: Inovasi, Ketahanan, dan Kesejahteraan Karyawan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Saling Menghormati.”

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, mengungkapkan bahwa forum ini sejalan dengan upaya transformasi di lingkungan BUMN, mencakup tata kelola, proses bisnis, serta pengembangan SDM. Ia menekankan pentingnya hubungan industrial dan karyawan dalam pengembangan sumber daya manusia.

Tedi berharap semua BUMN, termasuk anak perusahaan, dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan karyawan, yang merupakan kunci untuk mendorong kinerja yang lebih baik.

"Kami ingin semua BUMN saling mendukung, sehingga tercipta sinergi yang memperkuat peran BUMN sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial," tambahnya.

Agus Dwi Handaya, Ketua Umum FHCI, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina dalam membangun hubungan yang harmonis antara manajemen dan karyawan, untuk mencapai keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan peningkatan kinerja perusahaan.

Sementara itu, M. Erry Sugiharto, Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina dan Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI, menjelaskan bahwa EIRC 2024 berfungsi sebagai platform untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan isu-isu dalam hubungan industrial antara manajemen dan pekerja.

"Semoga pertemuan ini dapat menggali berbagai isu dan menghasilkan solusi yang bermanfaat untuk semua pihak," tutup M. Erry Sugiharto.

Secara keseluruhan, hubungan industrial menjadi alat penting dalam menyeimbangkan kepentingan antara pengusaha dan pekerja, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas dan membangun budaya kerja yang positif.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi bisnisnya.

Terkini