Pertamina dan FHCI: Inovasi dalam Hubungan Industrial untuk Kesejahteraan Bersama

Selasa, 08 Oktober 2024 | 21:21:39 WIB

Bali - Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis dan mencapai target perusahaan, fungsi Human Capital memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini tercermin dalam penyelenggaraan Employee & Industrial Relations Conference (EIRC) 2024 oleh Pertamina dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Acara ini berlangsung pada 19-20 September 2024 di The Patra Resort & Villas, Bali, dengan tema “Memberdayakan Tenaga Kerja Masa Depan: Inovasi, Ketahanan, dan Kesejahteraan Karyawan untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Saling Menghormati.”

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, mengungkapkan bahwa forum ini sejalan dengan transformasi yang sedang dilakukan di lingkungan BUMN. Menurutnya, hubungan industrial dan karyawan adalah aspek penting dalam pengembangan sumber daya manusia.

"Harapan kami adalah semua BUMN, termasuk anak perusahaan, dapat membangun hubungan yang harmonis dengan karyawan. Ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Tedi.

Dia juga mengingatkan BUMN untuk saling mendukung agar dapat berfungsi sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan yang mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan sosial.

Ketua Umum FHCI, Agus Dwi Handaya, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara Kementerian BUMN, FHCI, dan Pertamina dalam membangun hubungan harmonis antara manajemen dan karyawan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan peningkatan kinerja perusahaan.

Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina, M. Erry Sugiharto, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang 4 Employee & Industrial Relations FHCI, menyatakan bahwa EIRC 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan isu-isu dalam hubungan industrial.

"Diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak terkait untuk mewujudkan aspirasi perusahaan," tutup M. Erry Sugiharto.

Dengan demikian, hubungan industrial berfungsi sebagai alat kunci dalam menyeimbangkan kepentingan pengusaha dan pekerja, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan membangun budaya kerja yang positif.

Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi, berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program-program yang berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs), selaras dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnisnya.

Terkini