Sinergi Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. Tingkatkan Penggunaan SAF demi Penerbangan Helikopter yang Ramah Lingkungan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:00:02 WIB

Bali - PT Pertamina Group terus memperkuat peranannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan dengan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Dalam ajang Bali International Airshow 2024 yang diadakan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, helikopter Bell 407 menjadi yang pertama di Indonesia menggunakan SAF, hasil kerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc. Ini menandai langkah signifikan dalam mendukung dekarbonisasi penerbangan.

Pada acara pengisian SAF pertama dan demonstrasi penerbangan helikopter SGI di Bali International Air Show 2024 pada 19 September, Direktur Utama PT Pertamina Group, Riva Siahaan, mengungkapkan bahwa distribusi SAF merupakan bagian penting dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. Dengan meningkatnya penggunaan SAF di armada penerbangan, diharapkan dapat mengurangi jejak karbon di sektor ini.

"Setelah berhasil melakukan flight test SAF pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG tahun lalu, kini SGI secara resmi mengadopsi SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF. Ini adalah langkah untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim," jelas Riva.

Riva menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia dapat memenuhi tuntutan energi dalam industri penerbangan internasional, di mana SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa perlu mengubah pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

SAF dari Pertamina telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive dari Uni Eropa (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kolaborasi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan, tetapi juga menunjukkan visi bersama antara Pertamina Group, SGI, dan Bell untuk menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan, menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pelopor transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga merupakan komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet ini. Kerja sama dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat sesuai dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini merupakan contoh konkret bagaimana kemitraan strategis dapat menghasilkan dampak lingkungan yang signifikan, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF dalam misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Kerja sama ini juga didukung oleh Bell, produsen helikopter terkemuka yang berkontribusi pada implementasi SAF dalam armada mereka. Kemitraan ini mempercepat transisi menuju praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bergabung dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menunjukkan dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan komitmen berkelanjutan kami dalam berdiskusi dengan pelanggan serta regulator di seluruh Indonesia dan kawasan terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat mempercepat adopsi teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di tempat terpisah menegaskan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk pesawat, tetapi juga untuk helikopter, dengan tujuan mendorong pemanfaatan SAF secara lebih luas.

“Pertamina Group telah berhasil mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini menunjukkan bahwa produk SAF Pertamina diakui oleh industri aviasi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif baik secara finansial maupun dalam pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini