PLN Indonesia Power Ajak Perusahaan Global Percepat Transisi Energi Menuju NZE 2060

Selasa, 01 Oktober 2024 | 19:39:38 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) berperan aktif dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan meluncurkan berbagai inisiatif untuk mempercepat pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Salah satu langkah terobosan tersebut adalah menjalin kolaborasi strategis dengan perusahaan-perusahaan global seperti ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia dalam pengembangan Green Hydrogen yang terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga berkolaborasi dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation untuk mempercepat program ammonia cofiring, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP terus melakukan berbagai inisiatif strategis untuk mengakselerasi transisi energi, termasuk pengembangan EBT dan penerapan inovasi guna menurunkan emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor kelistrikan. Bahkan, PLN IP juga berperan dalam mengurangi emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen.

“PLN Indonesia Power berkomitmen kuat dalam menekan emisi karbon di sektor kelistrikan dan terus mengembangkan potensi EBT. Kami juga berfokus pada pengurangan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen yang terintegrasi,” ungkap Edwin.

Edwin menambahkan, untuk mempercepat pengembangan EBT dan menurunkan emisi, PLN IP menggandeng mitra global, yakni ACWA Power dan IHI Corporation, yang merupakan mitra utama dalam upaya mengakselerasi transisi energi di Indonesia.

PLN Indonesia Power bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia menginisiasi Garuda Hidrogen Project—proyek yang bertujuan untuk memproduksi Green Hydrogen sebagai energi hijau yang dihasilkan dari pembangkit EBT yang akan dibangun bersama. Green Hydrogen tersebut diharapkan dapat dihasilkan sebanyak 15 ribu ton per tahun (KTPA), yang akan mendukung peningkatan pemanfaatan energi hijau serta mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Green Hydrogen merupakan salah satu beyond kWh yang kami miliki. Dengan pengembangan ini, kami optimis bisa mempercepat transformasi pembangkit konvensional menjadi pembangkit yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Ini adalah potensi besar yang harus kita kembangkan untuk masa depan energi berkelanjutan,” jelas Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa Green Hydrogen akan digunakan sebagai bahan baku utama produksi amonia hijau yang selanjutnya dimanfaatkan oleh Pupuk Indonesia dalam proses produksi pupuk urea dan NPK. Langkah ini juga mendukung ketahanan pangan nasional serta keberlanjutan pasokan bahan baku industri pupuk.

“Green Hydrogen bukan hanya untuk memastikan kelangsungan produksi, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku tak terbarukan seperti gas alam. Ini merupakan langkah strategis kami dalam menggantikan gas alam dengan hidrogen hijau sehingga Pupuk Indonesia dapat terus memasok pupuk yang dibutuhkan petani di seluruh Indonesia,” ujar Rahmad.

Vice President South & South East Asia ACWA Power, Salman Baray, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa kerja sama antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power dapat menjadi pionir dalam pengembangan Green Hydrogen di Indonesia.

“Kami yakin kerja sama ini bisa menjadi pelopor pengembangan Green Hydrogen di kawasan Asia Tenggara dan mendukung upaya global dalam menekan laju perubahan iklim,” tambah Salman.

Sementara itu, PLN IP bersama IHI Corporation fokus pada program ammonia cofiring di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan. Edwin menjelaskan, untuk mencapai efisiensi ammonia cofiring, perlu dilakukan modifikasi burner pada boiler PLTU tersebut.

“Dengan dukungan teknologi burner dan vaporizer dari IHI Corporation, kami optimis dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan PLN IP sebagai pemain utama di pasar energi hijau global,” jelas Edwin.

Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Souichi Nakajima, menyampaikan rasa bangganya atas kerja sama dengan PLN IP dalam mengembangkan teknologi green ammonia. Souichi menilai bahwa pengembangan ini akan membawa perubahan signifikan dalam upaya transisi energi bersih, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi green energy yang inovatif dan memberikan kontribusi nyata dalam mencapai netralitas karbon melalui ammonia cofiring pada pembangkit listrik termal. Kami percaya bahwa kerja sama ini akan mendukung pencapaian NZE pada 2060,” tutup Souichi.

Halaman :

Terkini