PLN Indonesia Power Gandeng Perusahaan Global untuk Capai Target NZE 2060

Selasa, 01 Oktober 2024 | 17:34:54 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berpartisipasi dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, dengan meluncurkan terobosan untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Terbaru, PLN IP menjalin kerjasama dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk mengembangkan proyek green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga berkolaborasi dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam program ammonia cofiring, keduanya bertujuan untuk mengeksplorasi potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menekankan bahwa PLN IP telah melakukan berbagai terobosan dalam transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060, mulai dari pengembangan EBT hingga inovasi untuk mengurangi emisi karbon.

"PLN Indonesia Power berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan. Kami juga fokus pada pengembangan ekosistem hidrogen untuk menurunkan emisi di sektor transportasi," ungkap Edwin.

Dia menambahkan bahwa untuk mempercepat pengembangan EBT dan inovasi dalam menurunkan emisi, PLN Indonesia Power bermitra dengan perusahaan global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Kedua perusahaan ini akan membantu PLN dalam mengembangkan potensi EBT di tanah air.

PLN Indonesia Power, bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, akan menjalankan Garuda Hidrogen Project, yang bertujuan menghasilkan Green Hydrogen dari energi hijau yang dihasilkan oleh pembangkit EBT. Diperkirakan proyek ini akan memproduksi sekitar 15 KTPA Green Hydrogen, memberikan dampak positif pada penggunaan energi hijau perusahaan.

"PLN IP berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green Hydrogen adalah salah satu langkah yang melebihi target kWh kami, karena kami bertransisi ke pembangkit yang lebih bersih dan hijau," jelas Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menambahkan bahwa green hydrogen akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau untuk pupuk, mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku industri pupuk nasional. Ini diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional dan pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060.

"Kami berusaha memastikan kelancaran produksi dan keamanan ketersediaan bahan baku. Langkah ini juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan," jelas Rahmad.

Salman Baray, Vice President South & South East Asia of ACWA Power, percaya bahwa kerja sama antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power akan menjadi pionir dalam pengembangan Green Hydrogen sebagai bahan baku industri rendah emisi.

"Saya optimis kerja sama ini akan mendukung penurunan emisi dan menekan laju perubahan iklim," tuturnya.

Sementara itu, kolaborasi PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation berkaitan dengan penyesuaian teknologi pada boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring, sebagai langkah untuk mempercepat transisi energi.

Edwin menjelaskan bahwa penyesuaian teknologi ini memerlukan modifikasi pada burner di boiler PLTU Labuan. Melalui kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Teknologi burner dan vaporizer yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberikan peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi pemain utama di pasar energi hijau global," terang Edwin.

Souichi Nakajima, Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, menyambut baik kolaborasi ini dan berfokus pada inovasi dalam teknologi energi hijau. Dia menyatakan bahwa menggunakan cofiring green ammonia dalam fasilitas pembangkit listrik termal akan membantu mencapai netralitas karbon.

"Kami bangga bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam menerapkan teknologi green ammonia, yang diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi bersih, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," jelas Souichi Nakajima.

Terkini