PLN Indonesia Power Jalin Kemitraan dengan Perusahaan Global untuk Mendorong Transisi Energi NZE 2060

Senin, 30 September 2024 | 21:26:27 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) aktif berpartisipasi dalam _Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024_ dengan berbagai inisiatif yang bertujuan mencapai target _Net Zero Emission_ pada tahun 2060. Baru-baru ini, PLN IP menjalin kemitraan dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk mengembangkan _green hydrogen_ yang terintegrasi. Selain itu, PLN IP bekerja sama dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam program _ammonia cofiring_, keduanya bertujuan untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP telah melaksanakan berbagai inovasi untuk mendukung transisi energi dan menurunkan emisi karbon, baik di sektor kelistrikan maupun transportasi.

"Kami fokus pada pengurangan emisi karbon dari sektor kelistrikan dan pengembangan ekosistem hidrogen," ungkap Edwin.

Untuk mempercepat pengembangan EBT, PLN Indonesia Power bekerja sama dengan mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Dalam kemitraan ini, Garuda Hidrogen Project menjadi fokus utama, dengan tujuan menghasilkan _Green Hydrogen_ dari energi yang dihasilkan oleh pembangkit EBT yang akan dibangun.

Edwin menambahkan bahwa proyek ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 15 KTPA _green hydrogen_, yang akan berkontribusi positif terhadap penggunaan energi hijau di tanah air.

"PLN IP berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. _Green Hydrogen_ merupakan bagian dari strategi kami untuk beralih ke pembangkit yang lebih bersih dan ramah lingkungan," tegas Edwin.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menegaskan bahwa _green hydrogen_ akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, penting bagi industri pupuk nasional. Pemanfaatan _green hydrogen_ juga mendukung ketahanan pangan dan kontribusi terhadap pencapaian target _Net Zero Emission_ pada tahun 2060.

"Kami tidak hanya memastikan kelancaran produksi, tetapi juga mengamankan pasokan bahan baku dengan menggantikan sumber daya yang tidak terbarukan," tambah Rahmad.

Salman Baray, Wakil Presiden ACWA Power untuk Asia Selatan dan Tenggara, percaya bahwa kolaborasi ini akan menjadi pionir dalam pengembangan _Green Hydrogen_ untuk industri rendah emisi.

"Kami optimis kerja sama ini dapat membantu mengurangi emisi dan memerangi perubahan iklim," ujar Salman.

Selain itu, kerjasama PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation akan fokus pada penyesuaian teknologi di boiler PLTU Labuan untuk mendukung program _ammonia cofiring_, yang merupakan langkah strategis dalam transisi energi.

Edwin menjelaskan bahwa modifikasi pada _burner_ di boiler PLTU Labuan diperlukan untuk melaksanakan teknologi ini secara efektif.

Dengan adanya kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Teknologi _burner_ dan _vaporizer_ yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberikan peluang bagi PLN Indonesia Power untuk menjadi salah satu pelaku utama dalam pasar energi hijau global," kata Edwin.

Souichi Nakajima, Chief Representative dari IHI Corporation, menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi energi hijau.

"Kami bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam penerapan teknologi _green ammonia_. Kami percaya teknologi ini akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi bersih, baik di Indonesia maupun secara global," tutup Souichi.

Untuk informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini