Strategi Nasional Percepat Bongkar Ratoon Demi Swasembada Gula

Senin, 08 Desember 2025 | 13:05:57 WIB
Strategi Nasional Percepat Bongkar Ratoon Demi Swasembada Gula

JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan pangan dan energi hijau kembali menjadi fokus pemerintah melalui percepatan program bongkar ratoon di berbagai sentra tebu nasional. 

Di tengah meningkatnya kebutuhan gula dalam negeri, pemerintah menggandeng PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk menjalankan agenda percepatan bongkar ratoon yang ditargetkan mencapai 100.000 hektare pada akhir 2025 dan tambahan 100.000 hektare pada 2026. 

Program ini menjadi tonggak penting untuk memacu swasembada gula sekaligus mendorong penguatan industri bioetanol.

Peluncuran agenda strategis ini dilakukan di Jombang sebagai pusat aktivitas tebu nasional. Dengan melibatkan pemerintah, SGN, serta petani lokal, percepatan bongkar ratoon diharapkan mampu meningkatkan produktivitas lahan secara signifikan dalam dua tahun mendatang.

Peluncuran Program Percepatan Bongkar Ratoon 2025

Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menjelaskan bahwa percepatan bongkar ratoon telah menjadi langkah strategis pemerintah dalam memastikan peningkatan produksi tebu nasional. Ia menyebutkan bahwa peluncuran program Percepatan Swasembada Gula Nasional Bongkar Ratoon dan Pengembangan Areal Tebu 2025 di Jombang merupakan komitmen nyata untuk memperkuat industri gula.

“Kami mengapresiasi kepada para petani tebu Jombang atas kontribusi mereka dalam menjaga produktivitas tebu,” ujar Mahmudi dalam keterangan resminya, Sabtu.

Mahmudi menegaskan bahwa Jawa Timur memegang peranan sentral, karena wilayah ini menyumbang hingga 60% produksi gula nasional. Dengan dukungan kuat dari pemerintah pusat serta regulasi yang jelas melalui Perpres 40/2023, Presiden Prabowo Subianto mendorong percepatan swasembada gula dan penguatan energi berbasis etanol.

Target pemerintah pun dipertegas kembali: 100.000 hektare bongkar ratoon pada 2025 dan tambahan 100.000 hektare pada 2026, sebagai langkah akseleratif menuju swasembada.

Peran SGN dan Pabrik Gula di Jawa Timur

Sebagai perusahaan yang mengoperasikan 24 pabrik gula di Jawa Timur dan berencana menambah 6 pabrik baru, PT SGN berada di garis depan untuk menyukseskan program nasional tersebut. Dengan kapasitas operasional yang besar, SGN memastikan kesiapan untuk mendukung petani sekaligus memfasilitasi percepatan bongkar ratoon.

Tidak hanya mempersiapkan infrastruktur produksi, SGN juga mengajak petani untuk mulai menyiapkan bibit bongkar ratoon yang akan dibutuhkan pada musim tanam 2026. Langkah ini dilakukan untuk memastikan transisi tanam berjalan optimal dan tidak menghambat produktivitas.

Program percepatan bongkar ratoon selama ini dianggap penting bagi revitalisasi lahan tebu. Dengan mengganti tanaman yang sudah memasuki periode penurunan produktivitas, lahan akan kembali menghasilkan tebu berkualitas tinggi dan berpotensi meningkatkan rendemen gula.

Jawa Timur Jadi Motor Swasembada Gula Nasional

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa daerahnya siap menjadi motor utama swasembada gula nasional. Ia memandang percepatan penanaman tebu sebagai strategi penting dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus kemandirian energi hijau Indonesia.

Emil menjelaskan bahwa tebu memiliki nilai strategis ganda, bukan hanya sebatas bahan baku gula, tetapi juga komponen penting untuk produksi bioetanol. Potensi ini dianggap mampu memperkuat sektor energi berkelanjutan di Indonesia.

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen petani yang terus melakukan bongkar ratoon secara mandiri. Hingga kini, tercatat 30.000 hektare lahan telah diremajakan oleh petani, hampir mencapai separuh dari target provinsi.

“Tetap semangat untuk para petani tebu di Indonesia. InsyaAllah Indonesia bisa menjadi raja gula di dunia!” ucap Emil penuh optimisme.

Dengan kontribusi yang begitu besar, Jawa Timur dinilai memiliki peluang paling besar untuk menjadi pusat produksi tebu sekaligus lumbung energi hijau berbasis bioetanol.

Penguatan Produktivitas dan Energi Berkelanjutan

Dari kacamata pemerintah dan pelaku industri, program percepatan bongkar ratoon memainkan peran ganda: meningkatkan produktivitas nasional sekaligus membuka jalan menuju penguatan energi masa depan.

Melalui peluncuran program di Jombang, pemerintah berharap produktivitas tebu akan meningkat secara signifikan dalam jangka pendek. Peremajaan lahan skala besar akan menghasilkan tebu yang lebih segar, lebih produktif, dan memiliki kandungan sukrosa lebih tinggi.

Dengan semakin luasnya area bongkar ratoon yang dilakukan petani, dukungan dari SGN dan pemerintah menjadi sangat penting agar alur penanaman, penyiapan bibit, dan pemrosesan produksi dapat berjalan tanpa hambatan.

Emil menyebut bahwa Jawa Timur telah menunjukkan progres positif dalam mendorong swasembada gula nasional. Dengan capaian 30.000 hektare lahan yang telah diremajakan, provinsi ini terus berlari mengejar target sambil menjaga kesinambungan energi hijau yang dihasilkan dari bioetanol tebu.

Sinergi Menuju Swasembada Gula Nasional

Kolaborasi antara pemerintah, SGN, dan petani tebu menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan swasembada gula nasional. Dengan program bongkar ratoon yang intensif, revitalisasi pabrik gula, dan penambahan area tanam baru, Indonesia semakin dekat dengan ambisinya menjadi produsen gula kuat yang mampu menopang kebutuhan nasional.

Dari Jombang, sinergi ini mengalir ke seluruh Jawa Timur dan diharapkan memberi dampak luas bagi industri gula nasional. Dengan dukungan penuh dan semangat para petani, target pemerintah untuk mencapai 200.000 hektare bongkar ratoon pada 2025–2026 bukan hal yang mustahil.

Terkini