Prospek Cerah Dorong SGRO Optimistis Produksi Naik 8 Persen 2025

Senin, 08 Desember 2025 | 13:05:53 WIB
Prospek Cerah Dorong SGRO Optimistis Produksi Naik 8 Persen 2025

JAKARTA - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memasuki 2025 dengan optimisme baru. Perusahaan melihat momentum pemulihan produksi setelah tekanan cuaca ekstrem pada tahun sebelumnya, sehingga mendorong keyakinan bahwa output crude palm oil (CPO) dapat tumbuh kuat di akhir tahun.

Kepercayaan diri ini tak lepas dari evaluasi terhadap kondisi kebun maupun tren harga komoditas yang dinilai lebih stabil. SGRO menilai bahwa pemulihan siklus produksi berpotensi mengerek pertumbuhan CPO hingga 8% sepanjang 2025.

Dengan pendekatan berbasis produktivitas dan efisiensi, SGRO menegaskan komitmennya menjaga kinerja operasional meski industri sawit masih menghadapi dinamika harga dan iklim yang fluktuatif.

Pemulihan Pasca El-Nino Jadi Penopang Pertumbuhan

Head of Investor Relation SGRO, Stefanus Darmagiri, menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan produksi berada pada kisaran 5%–8% di 2025. Keyakinan ini dibangun dari membaiknya kondisi pasca cuaca ekstrem.

“Ini seiring dengan meredanya dampak dari El-Nino yang terjadi pada semester kedua 2023 dan berdampak terhadap produksi Perseroan pada 2024,” ujarnya kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Perusahaan menilai bahwa tekanan pada produksi tandan buah segar (TBS) perlahan mereda. Meski begitu, SGRO masih menyusun target final untuk realisasi produksi TBS maupun CPO di tahun 2026.

Menurut Stefanus, proses penyusunan anggaran untuk target tersebut sedang berjalan dan perlu mempertimbangkan variabel operasional serta proyeksi kondisi iklim.

Harga CPO Menjadi Kunci Pendapatan 2025–2026

Stefanus menegaskan bahwa pertumbuhan pendapatan SGRO pada 2025 dan 2026 sangat berkaitan dengan pergerakan harga komoditas.

“Proyeksi target pertumbuhan pendapatan SGRO pada 2025 dan 2026 juga sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga jual CPO. Sehingga, sangat bergantung kepada mekanisme pasar (supply dan demand) serta fluktuatif harga,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa estimasi harga yang stabil pada 2025 diharapkan menjadi penopang kinerja keuangan perseroan.

“Dengan harga CPO yang diperkirakan akan tetap baik tahun 2025 dan produksi CPO dan TBS yang diperkirakan akan lebih baik dari tahun sebelumnya, diharapkan dapat membantu terhadap kinerja keuangan pada tahun 2025 ini,” tuturnya.

Dengan kombinasi kenaikan volume produksi dan harga yang positif, SGRO menargetkan kinerja finansial yang lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya.

Fokus Intensifikasi untuk Meningkatkan Produktivitas

Walaupun industri kelapa sawit terus menghadapi tantangan, SGRO menegaskan bahwa fokus bisnis tetap bertumpu pada pengembangan perkebunan sebagai inti usaha. Perusahaan telah menyiapkan strategi untuk mendorong produktivitas secara berkelanjutan.

Stefanus menyebutkan bahwa sejumlah langkah operasional terus diperkuat melalui Best Agronomy Practices. Pendekatan ini sudah dijalankan SGRO sejak beberapa tahun terakhir dan kembali digalakkan untuk mengakselerasi proses pemulihan produksi.

Langkah-langkah tersebut meliputi mekanisasi, water management system, perbaikan infrastruktur, hingga digitalisasi. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas produksi serta efisiensi kerja di perkebunan.

“Diharapkan ini dapat meningkatkan kinerja operasional perseroan,” ungkapnya.

Pendekatan intensifikasi juga menjadi salah satu strategi untuk mengurangi dampak variabel iklim terhadap hasil produksi, sekaligus memperkuat daya saing perusahaan di tengah dinamika industri.

Perubahan Pemegang Saham Usai Aksi Korporasi

Di sisi lain, SGRO turut mencatat perkembangan penting dari sisi korporasi. Grup Sampoerna Strategic baru saja melepas kepemilikan sahamnya di perusahaan tersebut.

Transaksi divestasi tersebut memiliki nilai mencapai Rp 9,4 triliun, atau setara dengan Rp 7.903 per saham.

Melalui Twinwood Family Holdings Limited, Grup Sampoerna menjual seluruh kepemilikan sebesar 1,19 juta saham atau 65,72% kepada AGPA Pte. Ltd., anak perusahaan dari POSCO International Corporation.

Aksi korporasi ini menandai perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan SGRO, meski perusahaan menegaskan bahwa kegiatan operasional tetap berjalan sesuai rencana strategis yang sudah disusun.

Kinerja Keuangan Menguat di Kuartal III/2025

Berdasarkan laporan keuangan terbaru, SGRO membukukan peningkatan signifikan dari sisi penjualan dan laba bersih.

Per kuartal III/2025, perusahaan mencatat penjualan Rp 4,61 triliun, meningkat dari Rp 3,37 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Prospek Cerah Dorong SGRO Optimistis Produksi Naik 8 Persen 2025

Kinerja yang kuat ini menjadi indikator bahwa strategi intensifikasi dan pemulihan produksi mulai menunjukkan hasil nyata. Selain itu, dukungan harga CPO yang relatif stabil turut menjadi faktor positif bagi kelanjutan pertumbuhan SGRO di tahun mendatang.

Terkini