Inovasi Energi: Virgin Australia Airlines Memanfaatkan Sustainable Aviation Fuel Pertamina

Minggu, 29 September 2024 | 13:15:04 WIB

Bali - PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas jangkauan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke seluruh dunia. Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang menggunakan layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang dirayakan dalam seremoni "First International Uplift" pada acara Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, mengungkapkan bahwa momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan kebutuhan bauran energi di industri penerbangan global. "SAF saat ini menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon dalam penerbangan, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet," katanya.

Maya juga menambahkan bahwa SAF yang disalurkan telah mengikuti kerangka sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-Uni Eropa (RED-EU).

SAF ini juga memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan telah terjamin keamanannya sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) yang dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah baru ini menuju penerbangan berkelanjutan dapat mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil. SAF Pertamina terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah (Used Cooking Oil) dan 61,57% avtur dari sumber fosil,” tambahnya.

General Manager Sustainability Virgin Australia, Fiona Walmsley, juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah awal antara Indonesia dan Australia untuk mencapai target Net Zero Emission di kedua negara. "Dengan bersinergi, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon serta menerapkan solusi ramah lingkungan yang inovatif. Kolaborasi ini menunjukkan tekad kita untuk membangun masa depan sektor aviasi yang lebih berkelanjutan dan bersih,” ungkap Fiona.

Sekitar 160 kiloliter SAF disuplai kepada pesawat Boeing 737 Virgin Australia pada acara Bali International Airshow untuk dua hari penerbangan di Ngurah Rai, yakni pada 18 dan 19 September 2024. Virgin Australia juga melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

SAF yang disuplai di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dikelola dengan metode chain of custody tipe mass balance, di mana produk avtur konvensional dari bahan bakar fosil dicampur dengan bahan bakar terbarukan (SAF) dalam tangki yang sama, karena keduanya memiliki spesifikasi teknis yang serupa. Meskipun dicampur, pencatatan dan pembukuan untuk avtur dan SAF dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar global merupakan komitmen nyata PT Pertamina Patra Niaga untuk mendorong transisi energi di sektor aviasi serta mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF, yang diproduksi dari limbah, diolah di kilang bersamaan dengan bahan bakar fosil untuk menghasilkan bahan bakar sintetis rendah karbon, yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional, dan telah disertifikasi ISCC CORSIA serta ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam pernyataannya di lokasi terpisah, menyebutkan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines ini merupakan pencapaian penting bagi Pertamina, yang menunjukkan kesiapan Pertamina Grup untuk menjadi pemain di pasar SAF untuk penerbangan komersial internasional.

Halaman :

Terkini