Ketahanan Energi di Kawasan Timur Indonesia: Upaya Pertamina

Minggu, 29 September 2024 | 12:19:18 WIB

Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mengadakan sosialisasi Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 di Sorong. Selain menjelaskan teknis pelaksanaan AJP 2024, Pertamina juga memaparkan beragam bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir yang beroperasi di Tanah Papua.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa operasional bisnis perusahaan di Tanah Papua mencakup berbagai aspek, mulai dari hulu migas, pengolahan, hingga hilir, termasuk penyediaan jaringan gas bumi. Pertamina juga mengelola jaringan rumah sakit untuk melayani kesehatan masyarakat di Papua.

“Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan operasional bisnis di Kawasan Timur Indonesia demi ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua dan Maluku,” ungkap Fadjar.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai entitas grup Pertamina yang beroperasi di Papua, seperti Pertamina EP Papua Field, RU VII Kasim, Pertamina Patra Niaga Regional Maluku-Papua, PT Perusahaan Gas Negara Kawasan Timur Indonesia, dan RS Pertamina Sorong.

Deni Kurniawan, Assistant Manager Papua Well Services PT Pertamina EP, menjelaskan bahwa Pertamina EP Papua Field mengelola empat lapangan migas, yaitu Lapangan Klamono, Salawati, Sele-Linda, dan Unitisasi Wakamuk, untuk memastikan ketahanan energi di Papua.

“Produksi migas dari lapangan yang kami kelola akan disalurkan dan diolah di Kilang Kasim menjadi produk unggulan,” jelas Deni.

Ferdy Saputra, Area Manager Comm, Rel, CSR, & Comp RU VII Kasim, menambahkan bahwa Kilang Kasim adalah satu-satunya kilang pengolahan minyak di Indonesia Timur.

“Kapasitas Kilang Kasim mencapai 10 ribu barel per hari, dengan produk utama berupa Pertalite, Biosolar B35, dan LSFO,” lanjut Ferdy.

Produk dari Kilang Kasim didistribusikan ke tujuh depot, termasuk Sorong, Biak, Serui Jayapura, Wayame, Manokwari, dan Tual. “Kilang ini menerapkan teknologi bersih dengan gas sebagai bahan bakar utama,” imbuhnya.

Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel, & CSR Papua-Maluku PT Pertamina Patra Niaga (PPN), menjelaskan bahwa untuk mendistribusikan energi di Papua dan Maluku, PPN memiliki infrastruktur distribusi energi yang mencakup 20 terminal, satu Jobber, dan 12 Aviation Fuel Terminal (AFT). Selain itu, terdapat 476 SPBU untuk transportasi darat, 162 SPBU untuk transportasi air, dan 15 SPBU untuk transportasi udara.

“Distribusi BBM di Papua dan Maluku menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, termasuk pesawat khusus untuk pengangkutan BBM,” ujar Edi.

Fuad Hamzah, Area Head Kawasan Timur Indonesia PT Perusahaan Gas Negara, menambahkan bahwa dengan dukungan APBN, PGN telah membangun 10.619 Sambungan Rumah (SR) di Kawasan Timur Indonesia, termasuk 2.087 SR di Wajo, 7.721 SR di Banggai, dan 833 SR di Sorong.

“Kami akan memperkuat penyaluran gas bumi melalui kerja sama dengan kawasan industri di Kawasan Timur Indonesia,” jelas Fuad.

Di samping energi, Pertamina juga menyediakan layanan kesehatan melalui RS Pertamina Sorong, yang menawarkan layanan kesehatan terpadu dengan fokus pada kesehatan dan keselamatan kerja untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja yang sehat.

“Layanan kesehatan kerja kami berfokus pada upaya preventif dan promotif untuk mendukung kesehatan pekerja,” ungkap dr. Felix, tenaga medis di RS Pertamina Sorong.

Sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina.

Terkini