JAKARTA - bahwa proyek Xabi Alonso bersama Real Madrid berjalan di jalur yang benar.
Tim tampil kompak, penuh percaya diri, dan siap menghadapi tantangan besar berikutnya di Liga Champions melawan Liverpool di Anfield.
Mbappe Tajam, Bellingham Jadi Inspirasi Serangan
Sejak peluit awal, Real Madrid langsung mengambil inisiatif serangan. Tempo cepat dan tekanan tinggi membuat Valencia kesulitan keluar dari wilayah mereka sendiri. Serangan bertubi-tubi akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-19, ketika bola mengenai tangan bek Valencia, Tarrega, di kotak penalti.
Kylian Mbappe yang menjadi algojo berhasil menunaikan tugasnya dengan sempurna. Gol ini terasa penting bagi sang penyerang asal Prancis, terutama setelah sempat dikritik usai gagal bersinar di El Clasico. Dengan penyelesaian klinisnya, Mbappe membuka keunggulan 1-0 dan mengembalikan kepercayaan diri seluruh tim.
Tak butuh waktu lama bagi Madrid untuk menggandakan skor. Pada menit ke-31, kombinasi apik antara Jude Bellingham dan Arda Guler membongkar pertahanan Valencia.
Umpan terobosan cerdas dari Bellingham mengarah tepat ke Guler yang kemudian memberikan assist matang untuk Mbappe. Dengan tenang, mantan pemain Paris Saint-Germain itu menaklukkan kiper lawan untuk mengubah skor menjadi 2-0.
Valencia tampak kewalahan. Lini tengah mereka kalah dalam duel perebutan bola, sementara lini belakang terus digempur oleh pergerakan cepat trio Mbappe, Vinicius Junior, dan Guler. Perbedaan kualitas pemain tampak jelas, bahkan nilai pasar satu pemain Madrid seperti Mbappe atau Bellingham lebih besar dari seluruh skuad Valencia.
Menjelang akhir babak pertama, Bellingham ikut mencatatkan namanya di papan skor. Pemain muda asal Inggris itu melakukan aksi individu menawan, melewati satu bek sebelum melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihentikan oleh kiper Valencia. Gol ini menegaskan betapa pentingnya peran Bellingham sebagai pengatur tempo dan otak serangan di lini tengah Real Madrid.
Madrid Dominan, Valencia Tak Berdaya
Memasuki babak kedua, Real Madrid sedikit menurunkan tempo permainan tanpa kehilangan kendali. Xabi Alonso mulai melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran tim jelang duel besar di Eropa. Dani Ceballos dan Eduardo Camavinga dimasukkan untuk menggantikan Bellingham dan Arda Guler, yang ditarik keluar karena cedera ringan di pergelangan kaki.
Valencia mencoba bangkit melalui skema serangan balik cepat, tetapi usaha mereka selalu kandas di hadapan duet bek tengah Eder Militao dan Antonio Rudiger yang tampil solid. Tim tamu hanya sesekali mampu menembus kotak penalti, itupun tanpa ancaman berarti ke gawang Andriy Lunin.
Sementara itu, Vinicius Junior berusaha menambah gol lewat beberapa percobaan dari sisi kiri. Ia bahkan sempat mendapat kesempatan mengeksekusi penalti, namun gagal menaklukkan kiper Valencia. Kendati demikian, para pendukung tetap memberikan tepuk tangan meriah karena performa impresif sang winger sepanjang pertandingan.
Carreras Lengkapi Malam Sempurna Los Blancos
Menjelang akhir pertandingan, Real Madrid kembali menggebrak. Pada menit ke-82, Alvaro Carreras—bek muda yang baru dipromosikan dari tim akademi—menjadi penutup pesta gol di Bernabeu. Ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang meluncur deras ke pojok gawang, membuat skor berubah menjadi 4-0.
Gol tersebut menjadi momen emosional bagi Carreras, yang baru mencatatkan debutnya di tim utama musim ini. Xabi Alonso pun terlihat puas dengan kontribusi pemain mudanya, menandakan bahwa regenerasi di skuad Madrid berjalan dengan baik.
Di sisa waktu pertandingan, Los Blancos tetap mengontrol bola tanpa terburu-buru mencari gol tambahan. Mereka bermain disiplin, menjaga intensitas, dan memastikan Valencia tidak mendapat ruang untuk berkembang. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 4-0 bertahan dan disambut sorak-sorai meriah dari publik Santiago Bernabeu.
Kemenangan Penuh Keyakinan Jelang Tantangan di Anfield
Bagi Real Madrid, kemenangan ini memiliki arti penting lebih dari sekadar tambahan tiga poin. Tim asuhan Xabi Alonso kini tampil seperti mesin yang bekerja tanpa cela: pertahanan kuat, lini tengah kreatif, dan serangan yang mematikan. Mbappe dan Bellingham terus menunjukkan sinergi yang semakin padu, sementara Vinicius dan Guler menambah variasi serangan di sektor sayap.
Dengan hasil ini, Real Madrid kian kokoh di puncak klasemen La Liga, unggul delapan poin dari Barcelona. Momentum positif ini datang di waktu yang tepat, sebab mereka akan segera menghadapi Liverpool di babak penyisihan Liga Champions.
Xabi Alonso menegaskan setelah laga bahwa ia puas dengan performa anak asuhnya. “Kami bermain dengan disiplin dan efektif. Tidak hanya soal mencetak gol, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan di semua lini,” ujar sang pelatih.