JAKARTA - Memasuki pekan terakhir Oktober 2025, harga pangan di Jawa Timur menunjukkan dinamika yang cukup bervariasi.
Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin, 27 Oktober 2025, pukul 12.46 WIB, dari 25 komoditas yang dipantau, tercatat delapan komoditas mengalami kenaikan harga, sementara 15 komoditas lainnya mengalami penurunan.
Fenomena ini menunjukkan adanya fluktuasi harga yang wajar menjelang akhir bulan, dipengaruhi oleh permintaan pasar, pasokan komoditas, serta faktor musiman tertentu. Kenaikan dan penurunan harga ini berdampak langsung pada daya beli masyarakat, khususnya konsumen rumah tangga di Jawa Timur.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga didominasi oleh produk olahan maupun bahan pokok yang memiliki distribusi luas. Tepung terigu curah naik Rp8.940 per kilogram menjadi Rp8.940 per kilogram, sementara tepung terigu kemasan meningkat Rp11.500 per kilogram.
Minyak goreng menjadi sorotan karena terjadi kenaikan harga signifikan. Minyak goreng curah melonjak Rp306 atau setara 1,75 persen menjadi Rp17.776 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan naik Rp19.779 per liter (0,51 persen). Selain itu, harga produk minyakita tercatat Rp16.818 per liter atau naik 0,11 persen.
Kenaikan harga ini kemungkinan dipicu oleh permintaan konsumen yang stabil serta penyesuaian harga distribusi dari produsen. Di sisi lain, kenaikan harga juga berpotensi memengaruhi inflasi pangan di provinsi ini, terutama untuk rumah tangga yang mengandalkan minyak goreng sebagai kebutuhan pokok.
Komoditas yang Mengalami Penurunan
Sementara itu, sebagian besar komoditas justru mengalami penurunan harga. Cabai rawit merah tercatat mengalami penurunan paling signifikan, yakni Rp1.228 atau 5,36 persen menjadi Rp21.698 per kilogram. Cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing turun Rp40.051/kg (1,98 persen) dan Rp38.535/kg (3,53 persen).
Komoditas lain yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah turun 0,71 persen menjadi Rp35.882 per kilogram, bawang putih bonggol Rp30.325 per kilogram (turun 0,8 persen), serta daging ayam ras yang turun 0,92 persen menjadi Rp35.419 per kilogram.
Penurunan harga ini dapat menjadi kesempatan bagi konsumen untuk berbelanja kebutuhan harian dengan lebih hemat.
Selain itu, beras medium dan jagung tingkat peternak juga mengalami penurunan tipis, masing-masing sebesar 0,1 persen menjadi Rp12.967 per kilogram dan 0,16 persen menjadi Rp6.090 per kilogram. Penurunan harga ini menunjukkan adanya stabilisasi pasokan serta ketersediaan stok yang cukup di pasar.
Dampak Perubahan Harga bagi Konsumen
Kenaikan dan penurunan harga pangan tentu memengaruhi pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga dengan anggaran terbatas. Minyak goreng, sebagai salah satu komoditas yang naik harganya, menjadi perhatian utama karena penggunaannya yang luas di rumah tangga, mulai dari memasak hingga pengolahan makanan.
Sebaliknya, penurunan harga cabai dan bawang merah dapat sedikit meringankan beban belanja harian konsumen. Namun, fluktuasi harga yang cepat tetap menuntut masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur pengeluaran dan memanfaatkan stok yang ada.
Menurut pengamat ekonomi lokal, “Perubahan harga pangan ini wajar terjadi setiap bulan dan dipengaruhi oleh pasokan, distribusi, serta permintaan. Konsumen sebaiknya tetap cermat memilih pembelian dan tidak panik terhadap kenaikan harga sementara,” ungkapnya.
Daftar Lengkap Harga Pangan di Jawa Timur
Berikut ringkasan harga 25 komoditas di Jawa Timur per Senin, 27 Oktober 2025, berdasarkan data Bapanas:
Daging dan Ikan:
Daging Kerbau Beku: Rp120.000/kg (tetap)
Daging Kerbau Segar: Rp120.000/kg (tetap)
Daging Sapi Murni: Rp119.000/kg (turun 0,26%)
Daging Ayam Ras: Rp35.419/kg (turun 0,92%)
Ikan Kembung: Rp34.633/kg (turun 1,69%)
Ikan Tongkol: Rp32.327/kg (naik 1,31%)
Ikan Bandeng: Rp32.289/kg (turun 2,51%)
Sayur dan Bumbu:
Cabai Merah Keriting: Rp40.051/kg (turun 1,98%)
Cabai Merah Besar: Rp38.535/kg (turun 3,53%)
Cabai Rawit Merah: Rp21.698/kg (turun 5,36%)
Bawang Merah: Rp35.882/kg (turun 0,71%)
Bawang Putih Bonggol: Rp30.325/kg (turun 0,8%)
Minyak dan Tepung:
Minyak Goreng Kemasan: Rp19.779/liter (naik 0,51%)
Minyak Goreng Curah: Rp17.776/liter (naik 1,75%)
Minyakita: Rp16.818/liter (naik 0,11%)
Tepung Terigu Kemasan: Rp11.500/kg (naik 0,47%)
Tepung Terigu Curah: Rp8.940/kg (naik 0,39%)
Beras dan Gula:
Beras Premium: Rp15.005/kg (naik 0,24%)
Beras Medium: Rp12.967/kg (turun 0,1%)
Beras SPHP: Rp12.024/kg (turun 0,13%)
Gula Konsumsi: Rp16.331/kg (naik 0,14%)
Kedelai dan Garam:
Kedelai Biji Kering: Rp9.463/kg (turun 2,12%)
Garam Konsumsi: Rp9.279/kg (turun 0,56%)
Jagung:
Jagung Tingkat Peternak: Rp6.090/kg (turun 0,16%)
Fluktuasi harga pangan di Jawa Timur pada Senin, 27 Oktober 2025 mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh ketersediaan komoditas dan distribusi. Kenaikan harga minyak goreng patut diperhatikan karena dapat menambah biaya operasional rumah tangga.
Sementara itu, penurunan harga cabai rawit dan bawang merah memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan pengeluaran.
Konsumen disarankan untuk memanfaatkan penurunan harga dengan cermat dan tetap memantau harga secara berkala agar dapat merencanakan anggaran belanja bulanan dengan efisien.
Dengan pemahaman tren harga pangan ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan belanjaan dan tetap menjaga kestabilan keuangan rumah tangga, khususnya menghadapi akhir tahun yang sering diwarnai peningkatan kebutuhan konsumsi.