Prabowo dan Presiden Afrika Selatan Bahas Kerja Sama Strategis

Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:02:24 WIB
Prabowo dan Presiden Afrika Selatan Bahas Kerja Sama Strategis

JAKARTA - Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Afrika Selatan kembali memasuki babak penting dengan kunjungan resmi Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa ke Jakarta. 

Dalam lawatan kenegaraan yang berlangsung singkat namun padat, Ramaphosa dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan dijadwalkan berlangsung pada Rabu pukul 10.00 WIB, menjadi agenda utama kunjungan kenegaraannya di Indonesia.

Kunjungan ini dipandang sebagai simbol penguatan hubungan kedua negara yang telah terjalin sejak lama. Indonesia dan Afrika Selatan sama-sama memiliki peran penting di kawasan masing-masing, dan keduanya berbagi semangat yang sama dalam kerja sama Selatan–Selatan, pembangunan berkelanjutan, dan upaya menjaga perdamaian dunia.

Penyambutan Hangat di Jakarta: Simbol Persahabatan Dua Bangsa

Sebelum menuju Istana, pesawat kenegaraan yang membawa Presiden Ramaphosa mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 08.15 WIB. Suasana penyambutan berlangsung khidmat namun hangat. Menteri Perdagangan Budi Santoso hadir mewakili pemerintah Indonesia untuk menyambut secara resmi kedatangan pemimpin Afrika Selatan tersebut, bersama sejumlah pejabat tinggi negara.

Dalam prosesi penyambutan, jajaran kehormatan disiapkan khusus untuk menghormati tamu negara. Tak hanya itu, penampilan tarian tradisional Betawi turut memeriahkan suasana, menampilkan kekayaan budaya Indonesia di hadapan delegasi Afrika Selatan. Presiden Ramaphosa terlihat menikmati momen tersebut, bahkan sempat berhenti sejenak untuk menyaksikan penampilan para penari sebelum melanjutkan perjalanan menuju Istana Merdeka dengan kendaraan resmi yang telah disiapkan.

Kehadiran Ramaphosa di Jakarta menandai kunjungan kenegaraan pertama seorang Presiden Afrika Selatan ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, memperkuat hubungan diplomatik dan membuka ruang kerja sama baru di berbagai bidang.

Agenda Pertemuan: Ekonomi, Energi, dan Isu Global

Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Cyril Ramaphosa dijadwalkan membahas sejumlah isu strategis yang mencerminkan prioritas kedua negara dalam memperluas kolaborasi.

Beberapa topik utama yang akan menjadi fokus diskusi meliputi:

Kerja sama ekonomi dan perdagangan, termasuk peningkatan ekspor dan impor produk unggulan antara kedua negara,

Peluang investasi di sektor energi dan infrastruktur, yang diharapkan dapat memperkuat konektivitas kawasan,

Serta isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama, seperti ketahanan pangan, stabilitas energi, hingga upaya memperkuat posisi negara berkembang di forum internasional.

Kunjungan ini juga menandai komitmen kedua negara untuk memperdalam hubungan ekonomi lintas benua. Indonesia dan Afrika Selatan dikenal sebagai dua kekuatan ekonomi utama di kawasan masing-masing — Indonesia di Asia Tenggara dan Afrika Selatan di benua Afrika.

Selain pembahasan di bidang ekonomi, isu pembangunan berkelanjutan dan kerja sama lingkungan juga akan masuk dalam agenda dialog. Kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam mendorong ekonomi hijau dan transisi energi, sejalan dengan agenda global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Sehari di Jakarta: Diplomasi Singkat, Dampak Panjang

Kunjungan Presiden Ramaphosa ke Indonesia dijadwalkan berlangsung selama satu hari penuh, namun membawa pesan penting bagi hubungan kedua negara. Setelah agenda di Istana Merdeka, Ramaphosa dijadwalkan menghadiri serangkaian pertemuan dengan beberapa pejabat tinggi dan perwakilan sektor bisnis Indonesia.

Dalam berbagai kesempatan, Ramaphosa menekankan pentingnya kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan, terutama di bidang energi, perdagangan, dan pendidikan. Ia juga memandang Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Asia, dengan potensi besar untuk memperkuat kerja sama antarbenua.

Sementara itu, di pihak Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menilai Afrika Selatan sebagai pintu gerbang utama perdagangan Indonesia di kawasan Afrika. Dengan kerja sama yang semakin erat, diharapkan volume perdagangan kedua negara dapat meningkat signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kunjungan kenegaraan ini juga menjadi momentum penting bagi pemerintahan Prabowo untuk memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi global. Setelah beberapa kunjungan bilateral ke negara-negara Asia dan Eropa, kedatangan Presiden Ramaphosa menunjukkan bahwa Jakarta semakin aktif menjalin komunikasi dengan mitra strategis dari berbagai kawasan dunia.

Arah Baru Diplomasi Indonesia dan Afrika Selatan

Sejak menjalin hubungan diplomatik resmi pada awal 1990-an, Indonesia dan Afrika Selatan telah membangun kerja sama di berbagai bidang — mulai dari perdagangan, industri pertahanan, pendidikan, hingga energi. Keduanya juga kerap berada dalam satu barisan dalam forum internasional seperti G20, Non-Aligned Movement, dan BRICS+, yang memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang.

Pertemuan antara Prabowo dan Ramaphosa diharapkan menjadi tonggak baru hubungan bilateral kedua negara, memperluas kolaborasi dari aspek ekonomi hingga sosial-budaya. Kedua pemimpin diperkirakan akan menandatangani atau memperbarui beberapa nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama jangka panjang.

Dengan meningkatnya ketegangan global di berbagai kawasan, kolaborasi antara Indonesia dan Afrika Selatan juga diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana negara-negara berkembang mampu memperkuat solidaritas, berdiri sejajar di panggung dunia, dan memperjuangkan kepentingan rakyatnya melalui diplomasi yang damai dan berkeadilan.

Terkini