Pelni Atur Ulang Jadwal Kapal ke Banda Neira Demi Wisata Nyaman

Selasa, 21 Oktober 2025 | 09:54:12 WIB
Pelni Atur Ulang Jadwal Kapal ke Banda Neira Demi Wisata Nyaman

JAKARTA - Upaya memperkuat pariwisata di wilayah timur Indonesia kian digencarkan, termasuk oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni. 

Perusahaan pelat merah di sektor transportasi laut itu kini menyesuaikan jadwal kapal menuju Banda Neira, Maluku, agar wisatawan lebih mudah mengatur waktu perjalanan dan menikmati destinasi bersejarah itu secara optimal.

Langkah ini menjadi bentuk dukungan Pelni terhadap geliat wisata Banda Neira yang belakangan semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Penyesuaian jadwal dilakukan agar kapal tiba di Banda Neira pada pagi hari, memungkinkan wisatawan beristirahat selama pelayaran dan langsung beraktivitas begitu kapal bersandar.

“Untuk mendukung pariwisata Banda Neira, jadwal kapal Pelni diatur sedemikian rupa agar tiba di Banda Neira pada pagi hari sehingga wisatawan dapat beristirahat di kapal selama pelayaran,” kata Kepala Cabang Pelni Ambon, Marthin Heryanto, dalam kegiatan media tour di Ambon, Maluku,.

Dengan perubahan jadwal tersebut, lanjut Marthin, para wisatawan akan tiba dalam kondisi segar dan bisa langsung menjelajahi keindahan Banda Neira sejak pagi hari. 

“Ketika wisatawan tiba di Banda Neira dalam keadaan segar bugar, mereka dapat beraktivitas wisata sejak pagi hari,” ujarnya menegaskan.

Transportasi Laut yang Jadi Urat Nadi Wisata Banda

Selama bertahun-tahun, Pelni berperan vital sebagai alat transportasi utama bagi masyarakat dan wisatawan menuju Banda Neira, Maluku. Saat ini, ada tiga kapal penumpang besar dan satu kapal perintis yang secara rutin menyinggahi pulau bersejarah tersebut.

Tiga kapal penumpang utama Pelni yang melayani rute Banda Neira adalah KM Labobar dengan kapasitas 3.000 penumpang, KM Pangrango berkapasitas 500 penumpang, serta KM Sangiang yang juga mampu menampung 500 penumpang. 

Selain itu, ada KM Sabuk Nusantara 106 dengan kapasitas 400 penumpang yang melayani jalur perintis. Khusus KM Pangrango, kapal dengan tipe 500 penumpang ini dijadwalkan berangkat dari Ambon setiap Jumat sore dan tiba di Banda Neira pada Sabtu pagi. 

“Kapal sandar satu malam hingga Minggu sore, jadi bisa dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menginap satu malam di atas kapal dan kembali ke Ambon Minggu sore dan tiba Senin pagi,” terang Marthin.

Menyesuaikan Jadwal dengan Pola Wisatawan

Penyesuaian jadwal kapal juga memperhatikan pola perjalanan wisatawan yang umumnya berkunjung selama tiga hingga empat hari. Setelah menikmati keindahan Banda, mereka bisa kembali menggunakan kapal Pelni yang berlayar ke arah barat.

“Wisatawan dapat kembali menggunakan kapal Pelni untuk meninggalkan Banda setelah puas berwisata selama tiga hingga empat hari,” jelas Marthin.

Sebagai ilustrasi, KM Labobar yang berlayar dari Tanjung Priok, Jakarta, memerlukan waktu sekitar lima hari untuk tiba di Banda Neira. Setelah itu, kapal melanjutkan perjalanan ke Fakfak sebelum kembali singgah di Banda empat hari kemudian dalam perjalanan menuju Jakarta.

Selama tiga hingga empat hari di Banda, wisatawan bisa menjelajahi berbagai pesona pulau kecil yang sarat sejarah ini. 

Selain menapaki jejak masa kejayaan rempah-rempah dunia, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam bawah laut melalui kegiatan snorkeling dan diving, hingga menyusuri jalur perkampungan dan perbukitan untuk menikmati panorama Gunung Banda yang legendaris.

“Sampai menyusuri jalur perkampungan dan perbukitan untuk melihat Gunung Banda yang legendaris,” ujar Marthin menggambarkan potensi wisata yang bisa dinikmati pengunjung.

Lonjakan Penumpang Dorong Optimisme

Data Pelni menunjukkan tren positif kunjungan wisatawan ke Banda Neira. Sepanjang tahun 2024, jumlah penumpang yang turun di pelabuhan Banda mencapai 49.529 orang. Sedangkan hingga September 2025, jumlah penumpang yang turun telah mencapai 42.200 orang.

“Kami perkirakan jumlah wisatawan terus naik hingga akhir tahun. Kenaikan ini didorong oleh momen Natal hingga tahun baru nanti,” tutur Marthin optimistis.

Peningkatan jumlah wisatawan ini sejalan dengan semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan kapal Pelni untuk berlibur. 

Selain harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan pesawat, wisatawan juga menikmati pengalaman perjalanan laut yang menjadi bagian dari daya tarik tersendiri menuju Banda Neira.

Rute Strategis Hubungkan Banda dengan Banyak Kota

Pelni menyediakan sejumlah rute strategis yang menghubungkan Banda Neira dengan berbagai kota besar di Indonesia bagian timur dan barat. Rute-rute ini juga menjadi jalur transportasi vital bagi mobilitas barang dan masyarakat di kawasan kepulauan.

Berikut daftar rute kapal Pelni yang menyinggahi Banda Neira:

KM Labobar dengan rute Jakarta - Surabaya - Makassar - Baubau - Ambon - Banda - Tual - Dobo - Fakfak - Kaimana (PP).

KM Pangrango melayani rute Ambon - Namrole - Ambon - Banda - Saumlaki (PP).

KM Sangiang melalui rute Bitung - Ternate - Bacan - Sanana - Namlea - Ambon - Banda - Geser - Fakfak (PP).

KM Sabuk Nusantara 106 dengan rute Ambon - Banda - Geser - Gorom - Kesui - Teor - Pulau Kur - Tual (PP).

Dengan jaringan pelayaran tersebut, Pelni memastikan akses menuju Banda Neira tetap terbuka dan terjadwal, mendukung pergerakan wisatawan maupun distribusi logistik antarwilayah.

Perencanaan Perjalanan Lebih Fleksibel

Marthin menyarankan wisatawan yang ingin berlibur ke Banda Neira agar merencanakan perjalanan jauh-jauh hari. Hal ini penting mengingat jadwal kapal dan ketersediaan tiket sering menyesuaikan musim wisata.

“Wisatawan yang ingin berwisata ke Banda Neira dapat merencanakan perjalanannya dengan kapal Pelni jauh-jauh hari,” ujarnya.

Langkah Pelni menyesuaikan jadwal kapal ini tidak hanya mendukung kemudahan wisatawan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem pariwisata berbasis konektivitas laut di wilayah timur Indonesia.

 Dengan ritme pelayaran yang disesuaikan kebutuhan wisata, Banda Neira kini semakin siap menyambut lebih banyak pengunjung dari berbagai daerah.

Terkini