JAKARTA - Senin, 20 Oktober 2025, harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang mengalami penurunan signifikan. Harga emas turun dari Rp 2.428.000 per gram menjadi Rp 2.186.500 per gram, atau turun sebesar Rp 241.500 per gram.
Selain harga beli, harga buyback emas Antam juga turun Rp 13.000 per gram. Harga buyback yang sebelumnya Rp 2.277.000 per gram kini menjadi Rp 2.264.000 per gram. Hal ini membuat selisih harga beli dan harga jual kembali emas mencapai Rp 151.000 per gram.
Bagi investor, mengetahui perbedaan harga beli dan harga buyback sangat penting untuk mengatur strategi investasi. Harga beli adalah harga saat membeli emas Antam, sedangkan harga buyback adalah harga saat menjual kembali ke gerai Logam Mulia.
Potensi Cuan dan Risiko dari Pergerakan Harga Emas
Meski harga emas turun, investasi emas tetap menjanjikan potensi keuntungan jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Investor yang sabar menahan emas dalam jangka panjang bisa meraih cuan besar meski harga saat ini sedang melemah.
Sebagai gambaran, jika seseorang membeli emas pada tanggal 13 Oktober 2025 di harga Rp 2.331.000 per gram, maka saat ini mengalami kerugian sekitar 2,87 persen. Namun, jika membeli emas pada periode sebelumnya, hasilnya berbeda.
Misalnya, investor yang membeli emas pada 20 September 2025 dengan harga Rp 2.122.000 per gram akan memperoleh keuntungan 6,69 persen saat menjual hari ini. Demikian juga dengan pembelian di bulan-bulan sebelumnya yang menunjukkan profit cukup besar.
Investor yang membeli emas pada awal 2024, tepatnya 20 Januari 2024, menikmati keuntungan lebih dari 100 persen hingga hari ini. Hal ini menegaskan bahwa emas adalah instrumen investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Memahami Selisih Harga Beli dan Buyback Emas Antam
Konsumen yang ingin membeli emas batangan Antam perlu memahami dua harga yang berlaku, yaitu harga beli dan harga buyback. Harga beli adalah harga yang harus dibayarkan saat membeli emas di gerai Logam Mulia.
Sementara itu, harga buyback adalah harga yang akan diterima saat menjual kembali emas tersebut ke gerai resmi. Perbedaan harga ini merupakan biaya transaksi yang menjadi pertimbangan penting dalam perhitungan keuntungan.
Misalnya, harga emas hari ini Rp 2.186.500 per gram, sedangkan harga buyback hanya Rp 2.264.000 per gram. Selisih Rp 151.000 ini harus diperhitungkan sebagai biaya jika ingin menjual emas dalam waktu singkat.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, investor disarankan menahan emas lebih lama agar fluktuasi harga tidak mempengaruhi nilai investasi secara signifikan.
Strategi Investasi Emas di Tengah Pergerakan Harga yang Fluktuatif
Harga emas yang berfluktuasi bukan alasan untuk menghindari investasi emas batangan. Sebaliknya, fluktuasi harga bisa dimanfaatkan oleh investor yang cermat untuk membeli pada saat harga rendah dan menjual ketika harga naik.
Seiring waktu, emas tetap menjadi aset yang cukup stabil dan cenderung meningkat nilainya dibandingkan dengan instrumen lain yang lebih volatile. Oleh sebab itu, investor yang memegang emas dalam jangka panjang berpotensi mendapat keuntungan signifikan.
Investor pemula disarankan untuk terus mengikuti perkembangan harga emas dan memanfaatkan momentum harga rendah sebagai peluang membeli. Sementara itu, investor yang ingin cepat mendapatkan likuiditas harus memahami risiko selisih harga beli dan buyback.
Dengan penurunan harga emas hari ini, penting bagi calon pembeli dan pemilik emas Antam untuk tetap waspada dan bijak dalam mengambil keputusan. Investasi emas tetap menjadi pilihan aman dan menguntungkan selama dilakukan dengan perhitungan matang.