Kilang Plaju Apresiasi Pemprov Sumsel: Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Mitigasi Iklim

Kamis, 01 Agustus 2024 | 23:32:36 WIB

Palembang – Perubahan iklim global yang semakin mendesak menuntut aksi nyata dari berbagai pihak, termasuk perusahaan besar seperti PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju. Kilang Plaju, sebagai salah satu pemain utama dalam industri pengolahan migas dan petrokimia di Sumatera Selatan, telah menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan bisnis yang sejalan dengan tujuan pembangunan jangka panjang.

Tantangan Perubahan Iklim Global dan Lokal

Data dari NASA menunjukkan bahwa suhu rata-rata bumi telah meningkat sebesar 1 derajat Celsius dalam 40 tahun terakhir, dengan puncak pemanasan ekstrem terjadi pada tahun 2016 dan 2020. Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kenaikan suhu ekstrem mencapai 27,2 derajat Celsius per September 2020, dengan 2021 tercatat sebagai tahun terpanas urutan ke-8 dengan anomali suhu 0,4 derajat Celsius. Pengelolaan sampah juga menjadi salah satu tantangan utama dalam mitigasi krisis iklim di tanah air.

Kontribusi Korporasi Kilang Plaju

Kilang Plaju, yang beroperasi di Kecamatan Plaju, Kota Palembang dan sebagian di Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, menunjukkan komitmen kuat dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Plaju, Ahmad Adi Suhendra, menegaskan bahwa Kilang Plaju tidak hanya berfokus pada keuntungan bisnis tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan adaptasi terhadap perubahan iklim.

“Kilang Plaju berkomitmen penuh dalam mendukung adaptasi, mitigasi, serta kelembagaan menyambut perubahan iklim, dengan kesadaran untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” jelas Suhendra.

Program Kampung Iklim (Proklim)

Kilang Plaju mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) di Provinsi Sumatera Selatan, yang berfokus pada meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengadaptasi perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Proklim mengaplikasikan konsep Community Based Development dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.

Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, memberikan penghargaan kepada Kilang Plaju atas kontribusinya dalam pelaksanaan Proklim, mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sumatera Selatan. Acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang digelar di Palembang juga menekankan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan sebagai fokus utama.

Inisiatif Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Kilang Plaju juga aktif dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Program-program termasuk riset dan konservasi ikan belida (Chitala lopis), penangkaran rusa, konservasi gajah Sumatera, dan penanaman pohon untuk mendukung penghijauan di wilayah kompleks Pertamina. Kilang Plaju mendukung pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) di Jakabaring Sport City, Palembang, yang akan menanam 55 spesies pohon langka.

Pengembangan Kampung Proklim dan Pemberdayaan Masyarakat

RW 12 Kelurahan Plaju Ulu, calon lokasi Proklim 2023, adalah salah satu mitra binaan CSR Kilang Plaju. Kegiatan di kampung ini meliputi pembudidayaan perikanan, hidroponik, dan pengolahan produk UMKM. Program-program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan iklim.

Melalui upaya adaptasi, mitigasi, dan penguatan kelembagaan, Kilang Plaju dan komunitas lokal menunjukkan bagaimana keterlibatan aktif dapat membantu menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup.

Halaman :

Terkini