JAKARTA – Bitcoin menembus rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan ini, seiring optimisme pasar terhadap tren musiman “Uptober” dan gejolak pasar akibat penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS). Mata uang kripto terbesar dunia ini sempat diperdagangkan di level US$125.689 pada Minggu, 5 Oktober 2025, waktu New York.
Level ini melampaui rekor sebelumnya US$124.514 pada 14 Agustus 2025. Sepanjang tahun 2025, Bitcoin telah menguat lebih dari 30 persen, mencerminkan kepercayaan investor terhadap aset digital meski ketidakpastian global meningkat.
Kenaikan harga juga dipicu oleh penguatan indeks saham AS dan arus masuk baru ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) berbasis Bitcoin. Investor menilai penutupan pemerintahan AS (shutdown) berpotensi mendorong aliran dana ke aset lindung nilai, fenomena yang dikenal sebagai “debasement trade”.
Tren Historis dan Sentimen Musiman
Selain faktor makro, Bitcoin mendapat dorongan dari tren historis yang menunjukkan penguatan hampir setiap bulan Oktober selama satu dekade terakhir. Dari sepuluh tahun terakhir, aset ini naik sembilan kali pada bulan yang sama.
Joshua Lim, Co-Head of Markets di FalconX, menilai banyak aset lain, termasuk saham, emas, bahkan barang koleksi seperti kartu Pokémon, mencetak rekor tertinggi. “Tidak mengejutkan Bitcoin ikut diuntungkan dari narasi pelemahan dolar AS,” ujarnya.
Sentimen positif juga diperkuat iklim regulasi di Washington yang lebih bersahabat terhadap aset digital. Pemerintahan Presiden Donald Trump mendorong adopsi kripto oleh perusahaan publik, memberikan legitimasi bagi investor institusi untuk menambah kepemilikan Bitcoin sebagai aset cadangan.
Peran Institusi dan Aset Digital Lainnya
Michael Saylor melalui perusahaannya, Strategy, menjadi pionir dalam strategi menimbun Bitcoin sebagai cadangan korporasi. Praktik ini diikuti oleh Ether dan aset kripto lainnya, sehingga mendorong reli pasar digital secara lebih luas.
Saham-saham AS juga mencetak rekor pada Jumat, 3 Oktober 2025, dipicu gelombang kesepakatan besar di sektor kecerdasan buatan (AI). Meski dihadapkan pada risiko shutdown pemerintahan, aktivitas bisnis yang melemah tidak mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.
Imbal hasil obligasi AS (treasuries) menurun, dolar AS melemah, sementara emas mencatat reli mingguan ketujuh beruntun. Dukungan aksi beli bank sentral dan kekhawatiran inflasi yang masih tinggi membuat aset safe-haven tetap diminati.
Shutdown AS dan Peluang Bitcoin
Shutdown pemerintahan AS, yang dimulai pada Rabu pekan lalu, menjadi katalis unik bagi Bitcoin. Geoff Kendrick, Global Head of Digital Assets Research di Standard Chartered Plc., menilai kondisi saat ini berbeda dari shutdown 2018–2019, ketika Bitcoin belum terlalu sejalan dengan aset berisiko tradisional.
Menurutnya, Bitcoin berpotensi melanjutkan reli selama periode shutdown, terutama karena investor mencari alternatif lindung nilai dari volatilitas pasar tradisional. Aliran modal yang masuk ke aset kripto ini mencerminkan perpindahan strategi investor menuju diversifikasi dan aset digital.
Investor juga mengamati interaksi antara saham AS, ETF Bitcoin, dan pasar obligasi. Kombinasi faktor ini memperkuat narasi bullish dan mendukung permintaan tinggi terhadap Bitcoin, sehingga memacu terciptanya rekor baru.
Proyeksi dan Strategi Investor
Penguatan Bitcoin tidak lepas dari kombinasi faktor global dan domestik, termasuk tren Uptober dan dukungan regulasi. Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas tinggi yang biasa terjadi pada aset kripto, namun peluang pertumbuhan jangka pendek tetap menarik.
Strategi umum yang diterapkan pelaku pasar adalah memanfaatkan momentum bulanan dan tren institusi yang menambah cadangan Bitcoin. Sementara itu, pasar digital lain seperti Ether, serta beberapa token berbasis DeFi, turut naik seiring meningkatnya minat investor terhadap ekosistem aset digital yang lebih luas.
Dengan kenaikan terbaru ini, Bitcoin kembali menjadi sorotan utama bagi pelaku pasar, baik investor ritel maupun institusi. Sentimen musiman Uptober dan gejolak kebijakan AS memberikan peluang bagi investor untuk mengoptimalkan portofolio aset digital mereka.
Bitcoin yang menembus US$125.689 menegaskan posisi kripto sebagai aset yang semakin diakui di tengah ketidakpastian global. Dukungan regulasi, adopsi korporasi, serta tren musiman Uptober menjadi kombinasi sempurna untuk mendorong reli harga, menjadikan Oktober 2025 sebagai bulan penting bagi pasar kripto global.