Waskita Karya Hadapi Tantangan Besar Sepanjang Paruh 2025

Kamis, 18 September 2025 | 12:05:15 WIB
Waskita Karya Hadapi Tantangan Besar Sepanjang Paruh 2025

JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menghadapi tantangan finansial serius sepanjang paruh pertama 2025. Hingga 30 Juni 2025, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini mencatat rugi bersih Rp236,88 miliar, sementara akumulasi defisit melonjak menjadi Rp9,69 triliun.

Data ini dirilis dalam laporan keuangan WSBP pada Kamis, 18 September 2025, yang menunjukkan tekanan signifikan terhadap performa operasional perusahaan.
Pendapatan WSBP selama enam bulan pertama 2025 tercatat Rp732,65 miliar, turun 17,86 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Laba Bruto dan Beban Usaha Tertekan

Meski beban pokok pendapatan menurun dari Rp720,3 miliar menjadi Rp601,15 miliar, laba bruto WSBP tetap menyusut menjadi Rp131,5 miliar atau turun 23,41 persen secara tahunan.
Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam menjaga margin, meski ada efisiensi pada biaya produksi.

Di sisi lain, WSBP berhasil menekan beban usaha menjadi Rp225,58 miliar, jauh lebih rendah dibanding Semester I-2024 yang mencapai Rp459,32 miliar.
Namun, tekanan datang dari beban keuangan yang menembus Rp142,81 miliar, memperdalam kerugian perseroan pada paruh pertama 2025.

Kerugian ini menyebabkan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya terus membengkak.
Dari Rp9,45 triliun pada 31 Desember 2024, jumlahnya meningkat menjadi Rp9,69 triliun per 30 Juni 2025, memperburuk posisi ekuitas.

Ekuitas dan Aset Kian Tertekan

Posisi ekuitas WSBP tercatat negatif Rp1,76 triliun, naik 12,82 persen dibanding akhir 2024 yang masih minus Rp1,56 triliun.
Hal ini menunjukkan tekanan struktural yang harus dihadapi perusahaan agar mampu kembali ke zona positif.

Sementara itu, total aset WSBP menyusut 9,12 persen secara year-to-date menjadi Rp3,29 triliun.
Kas dan setara kas bahkan anjlok tajam, hanya tersisa Rp49,67 miliar, merosot 75,86 persen dari Rp205,75 miliar pada akhir 2024.

Penurunan likuiditas ini menambah tekanan terhadap kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Situasi ini menunjukkan bahwa WSBP masih harus memperkuat struktur keuangan dan strategi pengelolaan arus kas.

Tantangan dan Langkah Perbaikan

WSBP menghadapi kombinasi masalah: pendapatan menurun, beban keuangan tinggi, dan likuiditas yang menipis.
Kondisi ini menjadi sinyal perlunya restrukturisasi dan efisiensi lebih lanjut agar fundamental perusahaan kembali kuat.

Perusahaan harus fokus pada penguatan arus kas, pengelolaan utang, serta penyelesaian proyek agar laba meningkat.
Langkah-langkah tersebut menjadi krusial untuk menahan defisit dan memperbaiki posisi ekuitas agar tidak terus masuk zona merah.

Selain itu, peningkatan produktivitas proyek dan inovasi operasional menjadi kunci agar WSBP bisa tetap kompetitif.
Efisiensi pada produksi beton precast dan pengelolaan proyek strategis diharapkan mampu mengurangi tekanan biaya dan meningkatkan margin laba.

Gambaran Strategi ke Depan

WSBP perlu menata ulang strategi bisnis, termasuk penyesuaian proyek dan prioritas investasi.
Fokus pada proyek dengan potensi margin tinggi dapat membantu menyeimbangkan tekanan finansial saat ini.

Pendekatan ini juga mendukung perusahaan untuk memulihkan likuiditas yang menipis dan menstabilkan kas.
Dengan pengelolaan yang tepat, WSBP memiliki peluang untuk memperbaiki fundamental dan menahan pertumbuhan defisit.

Selain itu, transparansi laporan keuangan dan komunikasi yang jelas dengan pemangku kepentingan penting untuk menjaga kepercayaan pasar.
Kepercayaan investor dan mitra usaha menjadi elemen kunci agar perusahaan bisa melanjutkan proyek-proyek strategis tanpa hambatan finansial.

Paruh pertama 2025 menjadi periode yang penuh tantangan bagi WSBP, dengan defisit yang terus menggunung.
Meski beban usaha berhasil ditekan, tekanan beban keuangan dan penurunan likuiditas menunjukkan perlunya langkah cepat dan tepat.

Ke depan, penguatan fundamental, efisiensi operasional, dan pengelolaan arus kas menjadi fokus utama.
Langkah ini akan menentukan apakah WSBP mampu keluar dari tekanan finansial dan kembali ke jalur pertumbuhan positif.

Terkini

Cara Mudah Membuka Rekening BCA Secara Online

Kamis, 18 September 2025 | 14:21:09 WIB

Kenaikan IHSG Disertai Momentum Saham Prospektif 2025

Kamis, 18 September 2025 | 14:21:08 WIB

Bank Mandiri Permudah Investasi SBN Sekunder Digital

Kamis, 18 September 2025 | 14:21:06 WIB

12 Jenis Olahraga dan Manfaat untuk Kesehatan Badan

Kamis, 18 September 2025 | 14:21:05 WIB

Jadwal Hari Ini: Pertandingan Voli Putri Livoli Nasional

Kamis, 18 September 2025 | 14:21:04 WIB