Membangun Kolaborasi Berkelanjutan: Elnusa Siap Mendukung Aktivitas Pengeboran di Blok Rokan Hingga 2025 dengan Pasokan Material Tubing OCTG

Rabu, 15 Mei 2024 | 00:45:40 WIB
Jakarta, PT Elnusa Tbk (Elnusa) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah mengukuhkan kerja sama melalui penandatanganan kontrak pengadaan material tubing OCTG serta perlengkapan lainnya. Melalui anak usahanya, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK), Elnusa akan memasok lebih dari 35.000 material tubing OCTG untuk mendukung kegiatan pengeboran dan produksi di Blok Rokan hingga tahun 2025.   Kesepakatan kontrak ini memiliki mekanisme Call of Order dan akan berlaku hingga 2025, dengan pengiriman material secara bertahap selama 24 bulan. Tahap pertama pengiriman direncanakan akan dilakukan on site pada Agustus 2024. Proses manufaktur material tubing OCTG akan dilakukan di fasilitas Workshop EFK yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.   Material tubing OCTG memiliki peran vital dalam memastikan ekstraksi minyak dan gas berlangsung aman dan efisien. PHR percaya bahwa penggunaan material berkualitas tinggi akan meningkatkan kekuatan, ketahanan terhadap korosi, dan daya tahan material, sehingga proses ekstraksi hidrokarbon di Blok Rokan dapat dilakukan dengan optimal.   Corporate Secretary Pertamina Hulu Rokan, Rudi Ariffianto, menyatakan harapannya terhadap kolaborasi ini. Sementara itu, Direktur EFK, Ari Wijaya, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh PHR dan berkomitmen untuk memberikan kinerja terbaik serta layanan yang handal. Dengan kapabilitas dan pengalaman yang dimiliki, EFK optimis dapat memenuhi kebutuhan pasokan material tubing ke PHR.   Diharapkan bahwa seluruh proses pengadaan dapat berjalan lancar dengan prinsip OTOBOSOR (On Time, On Budget, On Safety, On Return), yang merupakan tujuan utama dari kerja sama ini. Keselarasan antara Elnusa dan PHR dalam mencapai tujuan bersama untuk mendukung aktivitas pengeboran di Blok Rokan mencerminkan komitmen mereka dalam membangun kolaborasi yang berkelanjutan untuk industri migas di Indonesia.

Terkini