Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan menargetkan penerbitan 2.000 sertifikasi halal pada tahun 2025. Direktur BCA, John Kosasih, menyampaikan target ambisius ini dalam acara penyerahan sertifikasi halal BCA yang diadakan pada Selasa, 21 Januari 2025 di Bali.
Kosasih menekankan pentingnya sertifikasi halal bagi UMKM di Indonesia, terutama mengingat potensi besar yang dimiliki oleh sektor ini. "Angka 2.000 itu memang belum mencukupi kebutuhan para pelaku UMKM di Tanah Air. Potensi UMKM Indonesia sangat luar biasa, bukan hanya bisa berkembang di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," ujar Kosasih. Ia menambahkan bahwa sertifikasi halal merupakan salah satu kunci untuk memperluas pasar, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Arab Saudi, yang menjadi destinasi utama masyarakat Indonesia untuk ibadah haji dan umrah, Selasa, 21 Januari 2025.
Menurut Kosasih, sertifikasi halal sangat penting bagi produk makanan dan minuman yang ingin memasuki pasar internasional. "Seperti untuk masyarakat Indonesia yang ingin umrah atau haji kan pasti membutuhkan makanan-makanan halal, nah itu kalau mau masuk ke Arab Saudi tentu mengharapkan sertifikasi halal. Nah sekarang pemenuhan itu bisa dipenuhi dari Indonesia," jelasnya.
Sejauh ini, BCA telah berhasil menyalurkan total 1.986 sertifikasi halal melalui Program Sertifikasi Halal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mencakup 24 kota/kabupaten yang tersebar di 13 provinsi sepanjang tahun 2024. Keberhasilan ini menunjukkan keseriusan BCA dalam mendukung pertumbuhan UMKM di berbagai daerah di Indonesia.
Kosasih juga mengungkapkan bahwa pengembangan UMKM akan menjadi salah satu fokus utama BCA ke depannya. "Kendati begitu, pengembangan ini juga melihat kondisi keuangan BCA. Kalau ekonominya kurang-kurang ya kita lihat dulu juga, karena kita nggak bisa maksain yang namanya kredit itu atau pembiayaan berdasarkan suku bunga, karena kalau pembiayaan untuk usaha itu kalo bisnisnya maju ya mereka ada akan butuh modal atau investasi," ungkapnya.
Program sertifikasi halal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi omzet pelaku UMKM. Kosasih menyebut bahwa dengan adanya sertifikasi halal, omzet pelaku UMKM bisa meningkat antara 8 hingga 10 persen. "Jadi saya pikir ini merupakan sesuatu yang positif ya. Kita berusaha bersama-sama bergandengan tangan untuk terus meningkatkan sertifikasi-sertifikasi halal," tambah John.
Sertifikasi halal tidak hanya membuka peluang pasar yang lebih luas bagi UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah internasional. Program ini sejalan dengan misi BCA untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui pemberdayaan UMKM.
Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA menyadari perannya dalam memfasilitasi akses pembiayaan dan dukungan bagi UMKM. Dengan mengintegrasikan kebutuhan pembiayaan dengan sertifikasi halal, BCA berharap dapat memberikan solusi yang komprehensif bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya.
Secara keseluruhan, upaya BCA dalam mendorong sertifikasi halal bagi UMKM ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Kita harus bisa melihat ini sebagai peluang besar untuk mengembangkan UMKM yang lebih maju dan berdaya saing," pungkas John Kosasih, menekankan pentingnya kerjasama semua pihak dalam mendukung pencapaian target ini.
Dengan adanya komitmen kuat dari BCA dan partisipasi aktif dari pelaku UMKM, diharapkan target 2.000 sertifikasi halal pada tahun 2025 dapat tercapai dan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Tri Kismayanti
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
BSI Imbau Nasabah Siapkan Pelunasan Biaya Haji, Jadwal Pelunasan Mulai Januari 2025
- Selasa, 21 Januari 2025