IHSG Menguat Menjelang Keputusan Suku Bunga BI: Sektor Teknologi dan Keuangan Jadi Penopang Utama
- Rabu, 15 Januari 2025
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa yang cukup kuat menjelang penentuan suku bunga terbaru oleh Bank Indonesia (BI). Sampai pukul 12:00 WIB, IHSG tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,62% sehingga mencapai level 6.999,47. Meskipun sempat menembus level psikologis 7.000 pada awal perdagangan sesi I, hingga penutupan sesi, indeks kembali bergerak mendekati level tersebut.
Perdagangan di sesi I ini menunjukkan aktivitas pasar yang cukup aktif, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 5 triliun. Volume transaksi mencapai 11 miliar lembar saham yang diperjualbelikan dalam 816.259 transaksi. Dalam perdagangan kali ini, sebanyak 304 saham mengalami penguatan, sementara 259 saham melemah, dan 231 saham lainnya menunjukkan pergerakan stagnan, Rabu, 15 Januari 2025.
Sektor Penopang Kenaikan IHSG
Kenaikan nilai IHSG di sesi pertama ini didominasi oleh saham di sektor teknologi dan keuangan, masing-masing mencatat peningkatan sebesar 1,34% dan 1,18%. Menurut pengamat pasar saham, kedua sektor ini terus menunjukkan tren positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan stabilitas finansial di Indonesia.
"Sektor teknologi dan keuangan saat ini memang menjadi tulang punggung pergerakan IHSG karena berbagai inovasi dan pembaruan regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital," ujar Ananda Wijaya, seorang analis pasar saham dari PT Indoinvest, memberikan pandangannya tentang situasi terkini.
Peranan Saham Emiten Besar
Lebih spesifik, emiten perbankan besar turut menjadi motor penggerak IHSG pada sesi ini. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), misalnya, menyumbang 16,1 indeks poin bagi kenaikan IHSG. BBRI masih menunjukkan daya tarik yang kuat di kalangan investor berkat fundamental perusahaan yang solid dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.
Selain BBRI, saham PT Astra International Tbk (ASII) juga memberikan kontribusi positif sebesar 3,1 indeks poin. Keberhasilan Astra mempertahankan kinerja operasional yang baik, terutama dalam sektor otomotif dan jasa keuangan, menjadikan saham ini tetap menarik di mata investor.
Menanti Keputusan Bank Indonesia
Para pelaku pasar saat ini berfokus pada keputusan suku bunga BI yang dijadwalkan akan diumumkan hari ini. Banyak analis yang memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunganya, mengingat stabilitas ekonomi yang masih berada dalam kendali, meskipun tantangan inflasi global tetap menjadi perhatian.
"Keputusan BI hari ini sangat krusial, terutama bagaimana dampaknya terhadap nilai tukar rupiah dan inflasi. Stabilitas makroekonomi tetap menjadi kunci bagi pergerakan pasar saham ke depan," tambah Ananda.
Prospek IHSG ke Depan
Melihat pencapaian IHSG di sesi I, banyak investor yang optimistis bahwa tren kenaikan ini dapat berlanjut, terutama jika keputusan suku bunga BI dinilai mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap ada risiko yang harus diwaspadai, termasuk fluktuasi kondisi ekonomi global.
"Jika BI memberikan sinyal positif dan pasar global stabil, kita dapat melihat IHSG bertahan di level psikologis 7.000 dalam waktu dekat," kata Ananda menyimpulkan.
Dalam dinamika perdagangan yang terus berubah, pelaku pasar disarankan untuk tetap jeli dan mengikuti perkembangan terbaru agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Fokus saat ini adalah bagaimana isu global dan kebijakan lokal dapat berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, IHSG diharapkan dapat terus menunjukkan performa yang positif dan menjadi refleksi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil.
Tri Kismayanti
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024: Tren Positif yang Menguatkan Ekonomi
- Rabu, 15 Januari 2025