Kamis, 09 Januari 2025

Menteri BUMN Mendorong Peningkatan Layanan Kereta Bandara: Target 10 Juta Penumpang per Tahun

Menteri BUMN Mendorong Peningkatan Layanan Kereta Bandara: Target 10 Juta Penumpang per Tahun
Menteri BUMN Mendorong Peningkatan Layanan Kereta Bandara: Target 10 Juta Penumpang per Tahun

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan layanan kereta api (KA) bandara demi mendukung aksesibilitas dan kenyamanan publik. Dalam perjalanan inspeksi yang dilakukannya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, pada Rabu, 1 Januari 2025, Erick menyoroti sejumlah aspek yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi layanan transportasi kereta bandara serta mendorong adanya sinergi yang lebih solid antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan InJourney, holding BUMN yang bergerak di sektor aviasi dan pariwisata. "Kerja sama antara KAI dan InJourney sangat penting untuk memastikan konektivitas dari terminal Bandara Soekarno-Hatta ke pusat kota Jakarta dapat terwujud dengan sempurna," terang Erick dalam pernyataannya.

Peningkatan Pelayanan dan Kapasitas

Salah satu target utama dari peninjauan ini adalah meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan kereta bandara. Saat ini, kereta bandara hanya mampu melayani 1,5 juta penumpang per tahun. Angka tersebut dinilai masih sangat jauh dari potensi maksimal. "KAI dan InJourney sepakat untuk meningkatkan layanan kereta bandara agar mampu melayani hingga 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun," jelas Erick.

Peningkatan kapasitas ini diharapkan tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi kemacetan di sekitar area bandara dan jalan tol. "Dampaknya sangat besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, ini juga akan mengurangi beban lalu lintas yang sering kali macet total," imbuh Erick.
 

Efisiensi dan Integrasi Konektivitas

Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya efisiensi dalam layanan KA bandara. Saat ini, durasi perjalanan dari bandara ke pusat kota memakan waktu sekitar 50 menit. Erick berharap efisiensi layanan dapat ditingkatkan sehingga waktu tempuh dapat dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. "Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar menjadi pilihan utama masyarakat," tegasnya.

Untuk mendukung peningkatan ini, ia menilai bahwa infrastruktur dan teknologi yang ada harus dioptimalkan. Pemerintah menargetkan bahwa rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam enam bulan ke depan. Erick menyatakan akan melakukan evaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. "Enam bulan cukup untuk mewujudkan rencana ini. Nanti kita akan evaluasi dan pastikan hasilnya," pungkas Erick.

Sinergi BUMN dalam Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Kepedulian Erick terhadap peningkatan layanan kereta bandara mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur transportasi yang memadai. Sinergi antara perusahaan BUMN seperti KAI dan InJourney, menurut Erick, adalah langkah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Penggunaan moda transportasi kereta api bandara dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi permasalahan kemacetan dan waktu tempuh yang lama.

Visi ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan transportasi umum sebagai pilihan utama masyarakat, terutama di kota metropolitan seperti Jakarta. "Pengembangan transportasi massal adalah salah satu solusi paling efektif dalam mengatasi kemacetan dan memudahkan mobilitas masyarakat," kata Erick dalam sesi wawancara dengan media.

Dukungan dan Harapan Publik

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kualitas layanan kereta bandara di Indonesia. Dukungan publik dianggap menjadi faktor penentu kesuksesan program ini. Beberapa pengguna setia kereta bandara mengungkapkan harapan mereka terhadap rencana pemerintah ini. Mereka berharap adanya peningkatan kenyamanan dan kecepatan layanan, serta peningkatan fasilitas di stasiun-stasiun yang dilalui kereta bandara.

Dengan adanya komitmen dari pihak pemerintah dan seluruh stakeholder terkait, harapan akan layanan transportasi yang lebih baik dan terjangkau semakin mendekati kenyataan. Peningkatan layanan kereta bandara diharapkan akan berimbas positif pada sektor pariwisata dan ekonomi secara keseluruhan.

Melalui sinergi dan kerja sama yang baik, target 10 juta penumpang pertahun diyakini dapat dicapai dan dipertahankan dalam jangka panjang. Pemerintah berharap agar moda transportasi kereta api bandara menjadi pilihan utama dan terpercaya bagi para pelancong dan masyarakat umum yang hendak menuju pusat kota dari Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya.

Baca Juga

Transaksi Komoditas Syariah di Indonesia Mencapai Puncak Popularitas, Tumbuh 66% di Tahun 2024

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemecatan Shin Tae-yong oleh Erick Thohir dan Rencana Baru untuk Timnas Indonesia

Pemecatan Shin Tae-yong oleh Erick Thohir dan Rencana Baru untuk Timnas Indonesia

Gerakan 'No Buy 2025' Siap Mengubah Cara Pandang Finansial Global

Gerakan 'No Buy 2025' Siap Mengubah Cara Pandang Finansial Global

Proses Negosiasi Investasi Apple di Indonesia Berlangsung Positif

Proses Negosiasi Investasi Apple di Indonesia Berlangsung Positif

Freeport Indonesia dan Masyarakat Gresik: Kolaborasi Hilirisasi Mineral yang Menggerakkan UMKM Lokal

Freeport Indonesia dan Masyarakat Gresik: Kolaborasi Hilirisasi Mineral yang Menggerakkan UMKM Lokal

Proyeksi Pertumbuhan Sektor Transportasi dan Pergudangan di Indonesia Capai 12,53% pada Tahun 2025

Proyeksi Pertumbuhan Sektor Transportasi dan Pergudangan di Indonesia Capai 12,53% pada Tahun 2025