Panduan Investasi Reksadana bagi Pemula dengan Risiko Minim

Minggu, 08 Desember 2024 | 13:02:46 WIB
Panduan Investasi Reksadana bagi Pemula dengan Risiko Minim

Investasi reksadana bagi pemula menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat yang ingin merencanakan keuangan mereka di masa depan.

Berbagai opsi investasi lainnya, seperti saham, emas, minyak, atau forex, juga tersedia, tetapi reksadana menawarkan cara yang lebih sederhana dan terjangkau.

Seiring dengan banyaknya informasi tentang investasi yang mudah diakses melalui media dan platform digital, semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai investasi.

Dengan adanya panduan yang jelas, cara berinvestasi di berbagai instrumen keuangan menjadi semakin mudah dipahami oleh siapa saja.

Reksadana, sebagai salah satu instrumen investasi, sangat diminati oleh pemula. Hal ini disebabkan oleh rendahnya modal yang diperlukan dan risiko yang relatif kecil. Karena itu, berikut ini adalah panduan sederhana untuk memulai investasi reksadana.
Pada prinsipnya, reksadana adalah wadah yang menghimpun dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam bentuk saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Proses investasi reksadana ini sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, reksadana adalah pilihan yang tepat untuk memulai perjalanan investasi. Selain itu, investasi ini dapat dilakukan secara individu maupun melalui institusi.

Dengan adanya manajer investasi yang akan mengelola dana Anda, risiko pun dapat diminimalkan, memberikan rasa aman bagi investor pemula.

Pada dasarnya, investasi reksadana bagi pemula adalah langkah pertama yang cerdas untuk membangun portofolio keuangan yang lebih baik.

Panduan Investasi Reksadana bagi Pemula

Meskipun Anda akan mendapatkan bantuan dari manajer investasi, penting untuk memahami bagaimana cara berinvestasi di instrumen ini serta langkah-langkah yang perlu diambil.

Berikut adalah panduan untuk memulai investasi reksadana bagi pemula yang penting untuk diketahui.

1. Tentukan Tujuan

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menetapkan tujuan investasi. Mengingat banyaknya jenis reksadana yang tersedia, penting untuk mengetahui apa yang mendorong Anda untuk berinvestasi.

Tujuan yang jelas akan membantu Anda tetap fokus dan tidak tergoda oleh investasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, Anda juga perlu menentukan jumlah dana yang akan digunakan dalam investasi ini.

Setelah itu, pikirkan apakah Anda berencana untuk berinvestasi dalam jangka panjang atau pendek. Dengan menetapkan tujuan dan jangka waktu, proses investasi akan menjadi lebih terarah, dan Anda bisa merencanakan langkah-langkah berikutnya dengan lebih sistematis.

2. Kenali Profil Risiko

Setiap jenis investasi, termasuk reksadana, tentu membawa risiko tertentu, yang sifatnya bervariasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami profil risiko Anda agar bisa memilih jenis reksadana yang sesuai.

Reksadana memiliki beberapa jenis risiko yang perlu Anda waspadai, antara lain:

Risiko penurunan nilai: terjadi akibat perubahan harga aset yang ada dalam reksadana.
Risiko likuiditas: muncul jika manajer investasi tidak dapat menyediakan dana untuk pencairan yang diminta oleh investor tepat waktu. 
Risiko wanprestasi atau gagal bayar: terjadi ketika pihak yang bekerja sama dengan manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya. 
Risiko ekonomi dan politik: dapat muncul baik dari dalam negeri maupun luar negeri, misalnya perubahan peraturan yang berdampak pada kinerja reksadana.

3. Pilih Reksadana yang Sesuai

Langkah selanjutnya setelah menetapkan tujuan adalah memilih reksadana yang paling sesuai dengan tujuan investasi Anda.

Tentukan apakah investasi ini untuk jangka panjang atau pendek dan apa tujuan spesifiknya, seperti membeli rumah, biaya pendidikan, atau untuk liburan. Setelah mengetahui tujuan investasi, Anda bisa memilih reksadana yang tepat.

Sebagai contoh, jika tujuan Anda adalah untuk biaya pendidikan dalam lima tahun ke depan, yang termasuk investasi jangka panjang, atau jika Anda berencana membeli sesuatu dalam waktu satu tahun, yang lebih cocok dengan investasi jangka pendek.

4. Baca dan Lakukan Riset

Setelah memastikan bahwa Anda telah memilih reksadana yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik pribadi, langkah berikutnya adalah melakukan riset lebih dalam mengenai produk reksadana tersebut. Anda bisa melakukan riset melalui berbagai sumber yang tepercaya.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan legalitas perusahaan pengelola reksadana—apakah sudah terdaftar di OJK atau tidak, serta apakah perusahaan tersebut pernah terlibat dalam kasus penipuan.

Untuk memastikan keamanan dan efektivitas investasi, Anda juga dapat memverifikasi informasi di situs resmi OJK sebelum berinvestasi. Selain itu, penting juga untuk menelusuri rekam jejak dan portofolio dari perusahaan pengelola reksadana tersebut.

5. Rutin Berinvestasi

Jika Anda berinvestasi dengan jumlah modal yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang, maka keuntungan yang diperoleh bisa jauh lebih besar. Namun, tidak semua orang memiliki modal yang besar pada saat memulai investasi.

Oleh karena itu, Anda bisa memilih untuk berinvestasi dengan modal kecil yang dilakukan secara rutin. Dengan berinvestasi secara teratur, Anda tidak perlu khawatir dengan fluktuasi pasar yang sering naik turun.

Seiring berjalannya waktu, investasi yang dilakukan secara rutin ini bisa memberikan hasil yang positif meskipun dimulai dengan modal yang terbatas.

Untuk jenis reksadana yang berbentuk saham, biasanya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Oleh karena itu, jenis investasi ini lebih cocok bagi investor yang memiliki profil agresif atau bagi mereka yang sudah berpengalaman dalam investasi jangka panjang.

Aplikasi Investasi Reksadana Online untuk Pemula

Penanaman modal dalam reksadana kini dapat dilakukan melalui berbagai pilihan aplikasi online. Bagi pemula, aplikasi-aplikasi ini bisa menjadi pilihan yang ideal untuk memulai investasi.

Setiap aplikasi yang disebutkan di bawah ini telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK, sehingga memberikan rasa aman bagi penggunanya.

1. Bareksa

Bareksa adalah sebuah marketplace finansial yang terintegrasi di Indonesia. Beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh aplikasi ini antara lain, menyediakan berbagai produk reksadana dari berbagai manajer investasi.

Pengguna juga tidak dikenakan biaya transaksi, bisa membeli beberapa produk reksadana dalam satu akun, serta didukung oleh berbagai fitur dan alat investasi yang memudahkan pengguna dalam berinvestasi.

2. Bibit

Aplikasi Bibit juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memulai investasi. Keunggulannya antara lain, aplikasi ini memanfaatkan teknologi Robo Advisor yang membantu memilih reksadana berkualitas sesuai dengan profil risiko Anda.

Bibit juga tidak membebankan biaya komisi, memungkinkan Anda untuk mencairkan dana kapan saja, dan memulai investasi dengan modal awal yang terjangkau, yakni mulai dari Rp100.000.

Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis yang menjaga dana dan data pengguna.

3. Raiz

Raiz menawarkan tiga fitur utama, yaitu Lump Sum (investasi langsung), Recurring (investasi berkala), dan Round Up (menghitung selisih belanja yang dibulatkan ke kelipatan Rp5.000 untuk investasi).

Keuntungan menggunakan Raiz antara lain, Anda dapat berinvestasi dalam skala mikro dengan modal awal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000.

Pilihan portofolio investasi yang ditawarkan akan disesuaikan dengan dana yang terkumpul di akun Anda, dan Anda bisa menarik dana kapan saja tanpa dikenakan biaya transaksi.

4. TanamDuit

Aplikasi TanamDuit menawarkan kemudahan dalam berinvestasi, dengan modal awal yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000. Proses investasi cepat dan fleksibel, serta memungkinkan Anda untuk mencairkan dana kapan saja.

Risiko kerugian juga minim, karena manajer investasi akan mendiversifikasi dana Anda ke berbagai instrumen.

Selain itu, aplikasi ini menawarkan bunga yang bervariasi antara 0-2% per tahun, bergantung pada kebijakan bank, dengan pajak 20% atas imbal hasil yang diperoleh. Anda pun bisa menarik dana kapan pun Anda butuhkan.

5. Tokopedia

Tokopedia juga menjadi salah satu aplikasi terpercaya untuk berinvestasi. Aplikasi ini memungkinkan pencairan dana secara instan dalam hitungan menit tanpa biaya administrasi.

Proses pendaftarannya sangat mudah, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Keuntungan yang ditawarkan bisa mencapai 6,00% per tahun, dengan modal awal mulai dari Rp10.000 tanpa dikenakan pajak.

Selain itu, Anda bisa melakukan jual beli reksadana kapan saja, dan dana hasil penjualannya langsung bisa digunakan untuk transaksi berikutnya.

Keuntungan Investasi Reksadana

Berikut ini adalah beberapa keuntungan investasi reksadana yang penting diketahui:

Diversifikasi aset: Investor memiliki peluang untuk menyebar risiko dengan berinvestasi pada berbagai sektor, misalnya membeli saham di sektor keuangan sekaligus saham di sektor agrikultur dalam waktu bersamaan.
Kemudahan membeli saham: Reksadana memungkinkan pembelian saham dengan modal kecil, sehingga lebih terjangkau bagi banyak kalangan.
Likuiditas tinggi: Reksadana menawarkan fleksibilitas untuk menjual atau mencairkan dana dengan cepat tanpa khawatir tentang selisih harga jual dengan nilai pasar.
Biaya rendah: Dengan memanfaatkan dana kolektif, biaya pengelolaan investasi menjadi lebih efisien, tetapi tetap memberikan peluang keuntungan yang optimal.
Kemudahan dan keahlian profesional: Pengelolaan reksadana dilakukan oleh manajer investasi profesional, sehingga investor dapat menikmati proses yang sederhana dengan potensi hasil yang terarah.

Sebagai penutup, investasi reksadana bagi pemula adalah langkah awal yang cerdas untuk mulai merencanakan masa depan keuangan Anda dengan lebih terarah.

Terkini